Bos Garuda Bawa Kabar Baik, Penumpang Bali & NTB Melonjak!
Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 kembali membuat maskapai BUMN PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengalami kerugian akhir tahun 2020. Namun manajemen Garuda meyakini dengan adanya vaksinasi yang merata di Indonesia akan membangkitkan sektor penerbangan dalam negeri.
Irfan Setiaputra, Presiden Direktur Garuda Indonesia, mengatakan bahwa penurunan pendapatan operasional yang dialami perusahaan memang diakibatkan oleh menurunnya pendapatan penumpang, yang kontribusinya terhadap total pendapatan usaha yang mencapai lebih dari 80%.
Menurutnya, jumlah penumpang diangkut oleh perseroan sangat terpengaruh oleh kondisi industri penerbangan yang menurun akibat Covid-19, dengan pemberlakuan pembatasan di beberapa daerah terutama ibu kota yang mengakibatkan masyarakat memilih untuk mengikuti peraturan pemerintah.
"Jadi dasarnya semua orang tahu penerbangan sedang berjuang untuk bangkit. Tapi Garuda Indonesia optimis akan siap kembali naik lagi karena last year kami mengalami penurunan," kata Irfan saat acara acara online Is Now the Right Time to Invest in Indonesian Tourism?, Rabu (10/11/2021).
Sebagai informasi, tahun lalu, perusahaan mengalami kerugian bersih sebesar US$ 2,50 miliar atau setara dengan Rp 35 triliun (kurs Rp 14.000/US$) dibandingkan dengan tahun 2019 yang masih mencetak laba bersih US$ 6,99 juta (Rp 98 miliar).
Rugi bersih di 2020 tersebut dialami seiring dengan turunnya pendapatan sebesar 78% menjadi US$ 1,01 miliar atau Rp 14 triliun dari tahun 2019 sebesar US$ 4,57 miliar atau Rp 64 triliun.
Irfan melihat, jika vaksinasi Covid-19 lancar dan merata, maka bukan tidak mungkin maskapai akan kembali pulih dan bangkit, terutama untuk penerbangan domestik. Penumpang domestik sendiri berkontribusi 78%.
Kendati demikian, ada kabar baik yakni Garuda Indonesia mencatat kenaikan jumlah penumpang selama periode antara bulan Juni dengan tujuan Denpasar, Bali. Bahkan baru-baru ini, Lombok juga mengalami tambahan penumpang.
"Ini mengejutkan saat ada Mandalika di Lombok [NTB] jadi ada tambahan penumpang. Bali juga masih menjadi destinasi favorit dan kami optimistis dari wisatawan domestik semakin bertambah dan banyak juga wisatawan datang dari luar seperti dari Dubai datang ke Indonesia," paparnya.
"Desember kami berharap dapat kejutan dan semua berekspektasi mendatangkan mobility leisure passengers," katanya.
Tidak hanya itu, Irfan juga memastikan bahwa Garuda Indonesia akan terus memperketat perjalanan di seluruh operasional penerbangannya sesuai dengan protokol kesehatan. Hal ini dilakukan perusahaan sejalan dengan arahan Pemerintah pusat di tengah pandemi Covid-19.
"Intinya kami sangat optimistis dan berharap akhir tahun ini akan kembali membaik. Semoga sudah kembali banyak turis asing datang ke Indonesia," ungkap nya.
(tas/tas)