
Ramai-ramai Rights Issue, 40 Emiten Bidik Dana Jumbo Rp 24 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 40 perusahaan yang berada dalam pipeline untuk melakukan penambahan modal dengan skema penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia mengungkapkan, total dana yang berpotensi dihimpun dalam rights issue tersebut senilai Rp 24,44 triliun.
Dari jumlah itu, sebanyak delapan perusahaan di antaranya menargetkan perolehan dana rights issue lebih dari Rp 1 triliun. Salah satunya adalah perusahaan BUMN konstruksi, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang menargetkan akan melakukan rights issue dengan emisi senilai Rp 4 triliun sebelum akhir tahun ini.
"Saat ini di pipeline BEI terdapat 40 perusahaan dengan perkiraan total dana dihimpun sebesar Rp 24,44 triliun. Perusahaan yang menargetkan penghimpunan dana lebih dari Rp 1 triliun yaitu sebanyak 10 perusahaan," ungkap Nyoman di Jakarta, dikutip Rabu ini (10/22/2021).
Selain rights issue, saat ini dalam pipeline bursa juga terdapat 14 rencana emisi obligasi/sukuk dari 13 perusahaan di pipeline BEI dengan total rencana dana dihimpun sebesar Rp 19,27 triliun.
"Dari 14 rencana emisi tersebut, 8 emisi di antaranya menargetkan emisi lebih dari Rp1 triliun," imbuh Nyoman.
Dengan demikian total rights issue dan emisi surat utang mencapai Rp 43,71 triliun.
Berdasarkan data BEI, beberapa nama perusahaan yang menerbitkan obligasi dengan emisi jumbo akhir tahun ini adalah PT Medco Energi International Tbk (MEDC) dengan emisi sebesar US$ 400 juta atau senilai Rp 5,7 triliun dengan rata-rata kurs Rp 14.300 per US$.
Lainnya, emiten pertambangan emas yang sebagian sahamnya dimiliki Grup Saratoga, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), berencana menerbitkan obligasi dengan nilai pokok Rp 1,5 triliun.
Berdasarkan prospektus perusahaan, Obligasi Berkelanjutan II Merdeka Copper Gold Tahap II Tahun 2021 ini ditawarkan dengan tingkat bunga tetap sebesar 5% per tahun dengan tenor selama 367 hari semenjak obligasi tersebut diterbitkan.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mahal! Korporasi Malas Terbitkan Surat Utang