IKK Menguat, IHSG Naik 18 Poin ke 6.650 di Penutupan Sesi 1

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
Selasa, 09/11/2021 11:54 WIB
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melenggang di jalur hijau hingga penutupan perdagangan sesi pertama Selasa (9/11/2021), di tengah kuatnya keyakinan konsumen akan pemulihan ekonomi.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.650,575 atau menguat 18,3 poin (+0,3%) pada penutupan siang. Dibuka naik 0,12% ke 6.650,575, indeks acuan utama bursa ini tak pernah sekalipun menyentuh zona merah.

Di perjalanannya, IHSG menyentuh level tertinggi harian pada 6.664,916 pukul 10:15 WIB. Mayoritas saham menguat yakni sebanyak 310 unit, sedangkan 187 melemah, dan 169 sisanya flat. Nilai perdagangan menguat ke level Rp 8,9 triliun yang melibatkan 41 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 810.000-an kali.


Investor asing mencetak pembelian bersih (net buy) senilai Rp 335,47 miliar. Saham yang mereka borong terutama adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan nilai pembelian bersih masing-masing Rp 200,9 miliar dan Rp 137,8 miliar. Saham BBCA lompat 0,7% ke Rp 7.625/saham dan ARTO naik 2,8% ke Rp 16.475/unit.

Sebaliknya, aksi jual asing menimpa saham PT Astra International Tbk (BBRI) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 51,7 miliar dan Rp 32,1 miliar. Kedua saham tersebut melemah, di mana ASII turun 0,8% menjadi Rp 5.875 dan ITMG melemah 0,2% ke Rp 22.575/saham.

Dari sisi nilai transaksi, saham ARTO meraja dengan total nilai perdagangan Rp 560 miliar diikuti BBCA senilai Rp 355,1 miliar, dan PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) senilai Rp 250,9 miliar.

Kabar baik datang dari Indonesia di mana survei Bank Indonesia (BI) per Oktober 2021 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi terus menguat sejalan dengan membaiknya mobilitas masyarakat.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober tercatat sebesar 113,4 atau meningkat dari 95,5 pada September 2021. IKK menggunakan angka 100 sebagai titik awal. Kalau sudah di atas 100, maka artinya konsumen sudah optimistis dan sebaliknya di bawah itu berarti pesimistis.

Kenaikan IKK, menurut BI, terutama didorong oleh membaiknya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini terpantau membaik terutama persepsi terhadap lapangan kerja dan penghasilan saat ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor