Emiten Petrokimia Prajogo Pangestu Bukukan Laba Rp 1,42 T
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan yang bergerak di industri petrokomia milik taipan Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific Tbk (BRPT), membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,42 triliun pada periode sembilan bulan pertama tahun ini.
Perolehan laba bersih itu meningkat 407,04% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya US$ 19,72 juta atau sekitar Rp 281,01 miliar dengan asumsi rata-rata kurs Rp 14.250 per US$.
Perseroan membukukan pendapatan sebesar US$ 2,31 miliar atau sekitar Rp 32,91 triliun, meningkat 38,87% dari periode sama di tahun sebelumnya US$ 1,66 miliar atau sekitar Rp 23,65 triliun.
Rinciannya, pendapatan utama perseroan masih dikontribusi dari bisnis petrokimia. Di pasar ekspor tercatat sebesar US$ 410,94 juta dari sebelumnya US$ 350,26 juta.
Dari pasar lokal, pendapatan di bisnis petrokomia senilai US$ 1,46 miliar dari sebelumnya US$ 909,20 juta. Pendapatan terbesar lainnya dari energi dan sumber daya listrik sebesar U$ 173,40 juta dan pendapatan sewa energi sebesar US$ 111,60 juta.
Selanjutnya, dari pendapatan bisnis uap sebesar US$ 80,05 juta, pendapatan sewa pembiayaan dan carbon credit masing-masing 31,48 juta dan US$ 1,99 juta.
Sampai dengan 30 September 2021, perseroan memiliki aset sebesar US$ 8,83 miliar, meningkat dari posisi akhir Desember 2020 yang sebesar US$ 7,68 miliar.
Aset ini terdiri dari liabilitas US$ 4,60 miliar, turun dari posisi akhir Desember lalu US$ 4,73 miliar dan ekuitas yang meningkat dari sebelumnya US$ 2,94 miliar menjadi US$ 4,23 miliar.
Di pasar modal, pada perdagangan Senin ini, harga saham BRPT terpantau menguat 1,55% ke level Rp 980 per saham. Sejak awal tahun, saham perseroan masih terkoreksi 10,45% dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 92,34 triliun.
(hps/hps)