Tunggu Efektif Rights Issue, Begini Gerak Saham Allo Bank

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
04 November 2021 10:28
Allo Bank
Foto: Allo Bank

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten bank digital milik pengusaha nasional Chairul Tanjung PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) menunjukkan tren kenaikan setidaknya dalam sepekan maupun sebulan belakangan, di tengah perusahaan menunggu pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pernyataan efektif tersebut untuk melaksanakan penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue Allo Bank dengan nilai mencapai Rp 4,8 triliun.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BBHI melesat 10,50% dalam sepekan terakhir. Hingga pukul 10.22 WIB, harga saham BBHI tercatat menguat 0,38% ke Rp 6.550/unit.

Tidak hanya dalam sepekan, dalam sebulan pun saham BBHI berhasil melonjak 79,16%. Seiring dengan kenaikan saham, investor asing memborong saham BBHI dengan catatan beli bersih Rp 6,03 miliar di pasar reguler dalam sepekan. Adapun dalam sebulan, asing melakukan beli bersih Rp 8,11 miliar di pasar reguler.

Sementara itu, sejak awal tahun (year to date/ytd), saham BBHI melambung tinggi 2.954,91% dan selama setahun belakangan meroket 5.296,06%.

Nilai kapitalisasi pasar saham BBHI mencapai Rp 76,23 triliun saat ini.

Sebelumnya, dalam penjelasan kepada BEI pada 22 Oktober 2021, manajemen Allo Bank saat ini menyatakan pihaknya masih menunggu pernyataan efektif OJK untuk aksi korporasi rights issue.

Allo Bank juga akan mengumumkan perubahan dan atau tambahan mengenai informasi rights issue nantinya. 

Aksi korporasi tersebut telah direstui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perusahaan yang digelar Jumat (15/10/2021).

Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan di situs resmi perusahaan, Allo Bank akan menerbitkan saham baru sebanyak 10.047.322.871 (10,04 miliar) saham biasa atas nama atau sebesar 46,24% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PMHMETD III dengan nilai nominal Rp100.

Harga pelaksanaan ditetapkan sebesar Rp 478/saham sehingga sehingga jumlah dana yang akan diterima dalam PMHMETD III ini sebesar Rp 4.802.620.332.338 (Rp 4,8 triliun).

Besaran jumlah saham ini masih sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Jumat pekan lalu (15/10) di mana pemegang saham menyetujui penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 11 miliar saham baru.

Untuk penawaran umum terbatas (PUT) rights issue kali ini, setiap pemegang 100 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) perseroan pada penutupan perdagangan saham BBHI di Bursa Efek Indonesia tanggal 16 Desember 2021, berhak atas 86 HMETD.

"Setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down)," tulis prospektus BBHI, dikutip Rabu ini (20/10).

Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka atas pecahan HMETD tersebut wajib dijual oleh perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening perseroan.

HMETD ini diperdagangkan di BEI dan dilaksanakan selama 5 hari kerja mulai tanggal 20 Desember 2021 sampai dengan tanggal 24 Desember 2021.

"HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi. Saham HMETD memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lama perseroan," tulis manajemen BBHI.

Investor Strategis

Berdasarkan surat pernyataan tanggal 19 Oktober 2021, PT Mega Corpora selaku pemegang saham utama perseroan dengan kepemilikan 90% telah menyatakan hanya akan mengambil bagian dan melaksanakan sebagian dari HMETD yang menjadi haknya sebanyak 2.712.777.020 (2,71 miliar saham) atau sekitar 30% dari seluruh HMETD yang menjadi haknya.

Mega Corpora akan mengalihkan HMETD sisanya kepada beberapa investor strategis dalam rangka pemenuhan ketentuan Pasal 21 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.

Hanya saja belum diungkapkan secara detail siapa calon investor strategis yang akan masuk menjadi pemegang saham bank eks Bank Harda ini.

Manajemen BBHI menyatakan, jika seluruh saham baru yang ditawarkan dalam PMHMETD III setelah pelaksanaan sebagian HMETD dari Mega Corpora tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham perseroan lainnya atau pemegang bukti HMETD yang berhak, maka sisanya akan dialokasikan kepada para pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Goks! Saham Allo Bank Melesat & Sempat ARA Pagi Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular