
Naik 189%, Pengelola RS BundaCatat Laba Rp 192 M di Q3-2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengelola rumah sakit Bunda, PT Bundamedik Tbk (BMHS) membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 192,05 miliar pada kuartal III-2021.
Laba bersih tersebut tercatat meningkat 189% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 23,70 miliar. Peningkatan laba bersih tersebut turut meningkatkan nilai laba per saham dasar perseroan dari sebelumnya Rp 8 per saham menjadi Rp 22 per saham.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan perusahaan, sampai dengan 30 September 2021, perseroan tercatat membukukan pendapatan bersih senilai Rp 1,32 triliun, naik 62,7% dari tahun sebelumnya Rp 814,34 miliar.
Peningkatan pendapatan ini dikontribusikan dari pertumbuhan pelayanan rumah sakit yang terdiri dari 5% peningkatan pasien rawat jalan, 70% peningkatan jumlah hari rawat inap dan peningkatan 63% keterisian kamar tidur dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Klinik bayi tabung mengalami peningkatan 56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Namun, beban pokok pendapatan BMHS juga naik dari sebelumnya Rp 470,89 miliar menjadi Rp 673,99 miliar. Sehingga, laba bruto perseroan menjadi sebesar Rp 648,96 miliar, naik 89,5% dari Rp 342,45 miliar.
Sementara itu, EBITDA pada September ini tercatat mengalami pertumbuhan 118,6% menjadi Rp 394 Miliar dan EBITDA margin sebesar 29,8% meningkat dibandingkan dengan 22,2% di periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan laba kotor dan EBITDA margin didukung oleh efisiensi program yang dilakukan Perseroan secara berkesinambungan.
Di sisi neraca, terdapat penurunan liabilitas sebesar 22,5% dari posisi Desember 2020 sebesar Rp 1,11 triliun menjadi Rp 862 Miliar pada September 2021, dikarenakan Convertible Bond Payable telah dikonversi menjadi 421 juta saham sebesar Rp 143 Miliar dan sisanya Rp 157 Miliar telah dilunasi pada Juli 2021.
Sedangkan, ekuitas terjadi kenaikan sebesar 59,2% dari posisi Desember 2020 sebesar Rp 1,05 triliun menjadi Rp 1,67 triliun pada September 2021, dikarenakan adanya penambahan modal dari proses IPO.
Managing Director BMHS, Nurhadi Yudiyantho mengatakan, selama 2021 perseroan telah mendirikan Klinik BIC - Denpasar, Bali yang di akhir tahun 2021 ditargetkan menjadi RSIA Bunda Denpasar dengan kapasitas 25 tempat tidur.
Selanjutnya, 45 klinik satelit Morula IVF dan 15 laboratorium Diagnos yang tersebar di seluruh Indonesia. Perseroan juga telah menandatangani MoU dengan Klinik Pintar dan mengakuisisi saham minoritas Morula IVF Surabaya.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setoran Laba BMRI Rp 28 T Hingga Bundamedik Terus Untung