Saham Juara Hari Ini WAPO-PRDA, Saham DIGI-BOBA Ambles
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten perdagangan dan agribisnis PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO) dan emiten laboratorium kesehatan, Prodia WidyahusadaTbk (PRDA) bercokol di deretan top gainers pada sesi I perdagangan hari ini, Rabu (3/11/2021).
Sementara, saham emiten pengelola portal web Arkadia Digital Media (DIGI) dan emiten pendatang baru produsen minuman boba, Formosa Ingredient Factory (BOBA), berbagi tempat di daftar top losers.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah pada tengah hari, naik 0,48% ke posisi 6.524,64 pada penutupan sesi I perdagangan Rabu (3/11).
Menurut data BEI, 272 saham naik, 227 saham turun dan 162 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,57 triliun dan volume perdagangan mencapai 13,76 miliar saham.
Selain itu, investor asing pasar saham tercatat masuk ke Indonesia dengan membukukan beli bersih asing sebesar Rp 5,13 miliar di pasar reguler. Sementara itu, di pasar negosiasi dan pasar tunai, asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp 13,43 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (3/11).
Top Gainers
- Wahana Pronatural (WAPO), saham +28,45%, ke Rp 149, transaksi Rp 18 M
- Prodia Widyahusada (PRDA), saham +19,25%, ke Rp 7.125, transaksi Rp 68,5 M
- Menteng Heritage Realty (HRME), +17,54%, ke Rp 67, transaksi Rp 32 M
- Karya Bursama Anugrah (KBAG), +14,75%, ke Rp 70, transaksi Rp 80,9 M
- Lancartama Sejati (TAMA), +8,62%, ke Rp 63, transaksi Rp 6,4 M
Top Losers
- Arkadia Digital Media (DIGI) saham -6,94%, ke Rp 268, transaksi Rp 10,5 M
- Trimitra Prawara Goldland (ATAP), -4,76%, ke Rp 200, transaksi Rp 10,1 M
- Metro Healthcare Indonesia (CARE), -4,60%, ke Rp 456, transaksi Rp 196 M
- Formosa Ingredient Factory (BOBA), -3,45%, ke Rp 336, transaksi Rp 52,2 M
- Solusi Sinergi Digital (WIFI), -3,38%, ke Rp 715, transaksi Rp 80 M
Saham emiten pengelola laboratorium kesehatan Prodia mencatatkan kenaikan harga saham hingga 19,25%. Melonjaknya harga saham PRDA terjadi setelah perusahaan melaporkan kinerja keuangan kuartal ketiga tahun ini.
Prodia tercatat mengalami peningkatan pendapatan bersih sebesar 65,6 persen menjadi Rp 1,99 triliun dan pertumbuhan laba bersih 318 persen menjadi Rp 511,08 miliar dalam sembilan bulan pertama tahun ini.
Saham emiten kecil dengan kapitalisasi pasar tidak mencapai Rp 200 miliar juga tercatat melejit hingga 28,35%. Pada penutupan perdagangan hari sebelumnya WAPO juga tercatat sebagai saham dengan kenaikan harga tertinggi dan menyentuh batas auto rejection atas (ARA).
Selain itu tiga emiten lain yang masuk dalam jajaran top gainers merupakan perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi dan real estat dengan nilai kapitalisasi pasar masing-masing tidak lebih kecil dari Rp 500 miliar.
Berada di puncak top losers adalah emiten pemilik portal berita online yang sahamnya nyaris menyentuh batas auto rejection bawah (ARA). Sahan DIGI tercatat melemah 6,94% pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini.
Selanjutnya ada emiten yang bergerak di bidang kesehatan yakni pengelola Rumah Sakit Metro yang sahamnya terkoreksi 4,60%.
Pekan lalu terdapat transaksi pembelian saham PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) di pasar negosiasi dengan nilai transaksi mencapai Rp 3 triliun.
Dalam keterangan yang disampaikan oleh perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan membenarkan telah terjadi perubahan kepemilikan saham di perusahaan.
Pemegang saham pengendali CARE, PT Anugerah Kasih Rajawali disebutkan telah mengurangi kepemilikannya di saham perusahaan.
Direktur Utama Metro Healthcare Indonesia Henry Kembaren menjelaskan pemegang saham pengendali perusahaan ini telah melakukan penjualan 6.650.000.000 sahamnya atau setara dengan 20% modal yang ditempatkan dan disetor perusahaan.
Penjualan ini dilakukan di harga Rp 450/saham sehingga nilai transaksi keseluruhannya mencapai nyaris Rp 3 triliun atau tepatnya Rp 2,99 triliun.
Kemudian saham emiten yang baru melantai Senin (1/11) kemarin di bursa, BOBA, juga ikut ambles 3,45%.
Pada penawaran perdana tersebut BOBA melepas sebanyak 140 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 50 per saham dan harga pelaksanaan Rp 280 per saham, sehingga, dana yang diperoleh dari IPO ini sebesar Rp 39,20 miliar.
Sebelumnya pada hari pertama perdagangan saham BOBA tercatat mampu menembus batas auto rehjection atas (ARA), akan tetapi sehari setelahnya saham ini ditutup di zona merah, dan kembali mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini.
(fsd/fsd)