
Simak 10 Kabar Penting Ini, Jadi Acuan untuk Cari Cuan

Jakarta, CNBC Indonesia - Terdapat dua calon emiten yang akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di bursa dalam waktu dekat. Selain itu juga terdapat kabar aksi korporasi emiten lainnya yang layak disimak investor.
CNBC Indonesia telah merangkum 10 peristiwa emiten pada perdagangan kemarin, Selasa (2/11/2021), untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum perdagangan hari ini Rabu (3/11/2021) dibuka.
1. Usai Indofood, Leasing Mobil Grup Salim Rilis Obligasi Rp 2 T
Emiten pembiayaan (leasing) kendaraan milik Grup Salim, PT Indomobil Finance Indonesia Tbk (IMFI) menerbitkan obligasi atau surat utang senilai Rp 1,92 triliun dalam tiga seri.
Penerbitan surat ini oleh perusahaan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan modal kerjanya dalam memberikan pembiayaan kendaraan bermotor dan alat berat.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perusahaan, obligasi ini ditawarkan dengan tingkat kupon mulai dari 4,90% hingga 7,50% per tahun.
2. Konsolidasi Bisnis Menara Grup Djarum, TOWR Beli Aset Rp277 M
Anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang tergabung dalam Grup Djarum, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), mengumumkan pembelian aset milik tiga anak perusahaan dengan total Rp 277,44 miliar.
Pembelian aset yang termasuk transaksi afiliasi ini dilakukan pada PT Iforte Solusi Infotek (Iforte), PT Komet Infra Nusantara (KIN) yang 100% sahamnya dimiliki oleh TOWR melalui Protelindo dan PT Quattro Internasional (Quattro) yang 99,99% sahamnya dimiliki oleh Iforte.
Petrolindo sebagai pembeli melakukan perjanjian jual beli aset dan pengalihan hak sewa satu menara di Iforte senilai Rp 971,64 juta.
3. Depo Bangunan Milik Konglomerat Surabaya IPO, Bidik Rp 538 M
Perusahaan yang bergerak di bisnis ritel bahan bahan bangunan (Depo Bangunan), PT Caturkarda Depo Bangunan, berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan di situs e-ipo, perusahaan berencana menawarkan sebanyak-banyaknya 1,024 miliar saham baru yang setara 15,08% dari modal dan ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran di rentang Rp 426 sampai Rp 525 per saham.
Dengan demikian, dari IPO ini, perseroan diperkirakan akan memperoleh dana sebesar Rp 436,22 miliar sampai dengan Rp 537,60 miliar.
4. Produsen Biskuit asal Tangerang Mau IPO Rp 87 M, Minat Beli?
Perusahaan yang bergerak di bisnis produsen makanan ringan asal Tangerang, PT Jaya Swarasa Agung (JSA Food), dengan brand Tays Bakers, berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 240.300.000 saham baru atau setara 21,87% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Harga penawaran umum ini berkisar di rentang Rp 335 sampai dengan Rp 360 setiap saham, sehingga, dari aksi korporasi ini, perseroan berpotensi meraih dana sebanyak-banyaknya Rp 86,50 miliar.
5. Kejar Netral Karbon 2030, TBS Energi Bakal Investasi Rp 7,1 T
Perusahaan energi terintegrasi, PT TBS Energi Utama Tbk (TBS), mengumumkan komitmennya untuk mencapai emisi nol bersih atau Net Zero Emission (NZE) pada 2030. Target Net Zero Emission ini lebih cepat dari target Pemerintah Indonesia yaitu di tahun 2060.
Untuk mencapai target tersebut, dari sisi belanja modal (Capital Expenditure/ Capex), TBS memiliki komitmen untuk melakukan investasi sampai dengan US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,1 triliun (asumsi kurs Rp 14.200 per US$) dalam lima tahun ke depan untuk investasi dengan fokus pada industri energi terbarukan dan energi bersih (renewable dan clean energy).
Wakil Direktur Utama TBS Pandu Sjahrir mengungkapkan, langkah konkrit komitmen untuk mencapai target tersebut telah dimulai TBS pada 2021 dengan melepas kepemilikan 5% saham dalam PT Paiton Energy, perusahaan pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/ IPP) terbesar di Indonesia dengan kapasitas 2.045 MW.
6. Taipan RI Berharta Rp 21 T Ini Jual Kebun Sawit, Cuan nih?
Emiten sawit milik taipan Peter Sondakh lewat Grup Rajawali, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) menjual anak usahanya yakni perkebunan kelapa sawit PT Prima Cipta Selaras kepada pihak pembeli yakni PT Sawit Gemilang Abadi.
Hanya saja tidak disebutkan berapa nilai penjualan tersebut. Mengacu data laporan keuangan BWPT Juni 2021, disebutkan bahwa Prima Cipta Selaras adalah satu dari sekian banyak anak usaha BWPT yang didirikan pada 2009 dan berdomisili di Jakarta.
Jumlah aset Prima Cipta yang bergerak di bisnis perkebunan kelapa sawit ini mencapai Rp 499,45 miliar di Juni 2021, turun dari Desember 2020 sebesar Rp 507,87 miliar.
7. Wamen BUMN: SWF Dkk Mau Borong Saham IPO Mitratel Rp 11 T
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan dana abadi Indonesia atau sovereign wealth fund (SWF) bernama Indonesia Investment Authority (INA) akan berinvestasi di PT Dayamitra Telekomunikasi alias Mitratel senilai US$ 500 juta-US$ 800 juta atau kisaran Rp 7,1 triliun-Rp 11,36 triliun (asumsi kurs Rp 14.200/US$).
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan INA nantinya akan masuk melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang dilakukan oleh anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
"[Ini merupakan investasi] INA dan partner-partner investor institusi asing," kata Kartiko kepada CNBC Indonesia, Selasa (2/11/2021).
8. Investor Suntik Vidio Rp 2,4 T, Emtek Punya Unicorn Baru?
PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) yang merupakan anak usaha dari PT Elang Mahkota Teknologi (Grup Emtek) mengumumkan bahwa Concentricity Pte. Ltd. telah efektif melakukan penyertaan modal saham pada PT Vidio Dot Com yakni sejumlah 16,67% dari modal disetor dan ditempatkan.
Nilai penyertaan investasi yakni mencapai US$ 150 juta atau setara dengan Rp 2,14 triliun (kurs Rp 14.300/US$).
Berdasarkan keterangan perusahaan yang terbit di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), investasi pada layanan streaming OTT (layanan over the top) tersebut dilakukan melalui transaksi final dan mengikat pada 1 November 2021.
9. BRI Setop Sisa Penerbitan Obligasi Rp 15 T, Ini Alasannya!
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memutuskan untuk menghentikan sisa program penerbitan obligasi berkelanjutan (PUB) III dengan target emisi yang diterbitkan senilai Rp 20 triliun.
Pertimbangannya karena perusahaan menilai saat ini kebutuhan pendanaannya bisa dipenuhi dari dana pihak ketiga (DPK).
Berdasarkan pengumuman yang disampaikan perusahaan, dalam PUB III tersebut perusahaan telah menerbitkan sebanyak Rp 5 triliun untuk tahap 1 pada 2019 lalu, sehingga sisa plafon Rp 15 triliun tidak akan diterbitkan oleh perusahaan.
10. 28 Perusahaan Antre IPO di BEI, Nilainya Rp 31,27 T
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sampai dengan saat ini terdapat 28 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham dengan target perolehan dana senilai Rp 31,27 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia menyampaikan, sebagian besar perusahaan tersebut menggunakan laporan keuangan tahun 2021 dan saat ini masih dalam proses evaluasi serta kesiapan dari lembaga dan profesi penunjang.
"Kami mengharapkan semuanya bisa tercatat pada tahun ini. Adanya momentum dan antusiasme para pelaku usaha yang terus berlangsung untuk melakukan penggalangan di pasar modal, diharapkan dapat mendukung pencapaian tahun ini melebihi pencapaian pada tahun lalu," kata Nyoman, kepada awak media, Selasa (2/11/2021).
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000