28 Perusahaan Antre IPO di BEI, Nilainya Rp 31,27 T

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
Selasa, 02/11/2021 16:35 WIB
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sampai dengan saat ini terdapat 28 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham dengan target perolehan dana senilai Rp 31,27 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia menyampaikan, sebagian besar perusahaan tersebut menggunakan laporan keuangan tahun 2021 dan saat ini masih dalam proses evaluasi serta kesiapan dari lembaga dan profesi penunjang.

"Kami mengharapkan semuanya bisa tercatat pada tahun ini. Adanya momentum dan antusiasme para pelaku usaha yang terus berlangsung untuk melakukan penggalangan di pasar modal, diharapkan dapat mendukung pencapaian tahun ini melebihi pencapaian pada tahun lalu," kata Nyoman, kepada awak media, Selasa (2/11/2021).


Secara rinci, berdasarkan asetnya, 3 perusahaan masuk dalam kategori aset skala kecil atau di bawah Rp 50 miliar. 9 perusahaan memiliki aset skala menengah yang berkisar antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar. Lalu, 16 perusahaan masuk kategori aset skala besar di atas Rp 250 miliar.

Sementara itu, bila dilihat berdasarkan sektornya, 2 perusahaan dari sektor Basic Materials; 2 perusahaan dari sektor Industrials; 1 perusahaan dari sektor Transportation & Logistics; 5 perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals; 8 perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals.

Lainnya, 2 perusahaan dari sektor Technology; 3 perusahaan dari sektor Energy; 1 perusahaan dari sektor Financials. 1 perusahaan dari sektor Properties & Real Estate dan 3 perusahaan dari sektor Infrastructures.

Berdasarkan data BEI, sampai dengan Senin, 1 November 2021 terdapat 40 perusahaan yang mencatatkan saham di bursa dengan dana yang telah berhasil dihimpun senilai Rp 32,27 triliun.

Nyoman menyampaikan, sepanjang kuartal dua tahun 2021, jumlah pencatatan saham baru di BEI masih unggul dibandingkan bursa saham di negara Asia Tenggara lainnya.

Hal ini, kata Nyoman, menunjukkan animo perusahaan dan pasar yang baik meskipun kondisi yang dinamis seperti sekarang ini. Selain itu, katalis lainnya juga ditopang dari kebijakan pemerintah dan regulator pasar modal menciptakan iklim investasi yang baik serta optimisme pasar atas pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.


(hps/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Melantai di Bursa, Merry Riana Bangun Masa Depan Edukasi