Saham FREN-BFIN Cuan Akhir Pekan, IATA-ITMG Ambles!
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten telekomunikasi Grup Sinar Mas PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan emiten pembiayaan atau leasing PT BFI Finance Tbk (BFIN) menjadi jawara pada penutupan perdagangan Jumat (29/10/2021).
Sementara, emiten transportasi yang saat ini masuk ke bisnis batu bara milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo (Hary Tanoe) PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) dan emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) berbagi tempat di deretan top losers.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup pekan di zona hijau, rebound dari pelemahan selama dua hari terakhir. IHSG melesat 1,03% ke posisi 6.591,346 pada penutupan sesi II perdagangan Jumat (29/10).
Menurut data BEI, 327 saham naik, 188 saham turun dan 152 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 12,70 triliun dan volume perdagangan mencapai 24,17 miliar saham.
Investor asing pasar saham masuk ke Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 196,08 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 586,09 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (29/10).
Top Gainers
Sentral Mitra Informatika (LUCK), saham +25,00%, ke Rp 290, transaksi Rp 72,4 M
Bank Oke Indonesia (DNAR), +9,73%, ke Rp 248, transaksi Rp 38,7 M
Smartfren Telecom (FREN), +5,88%, ke Rp 108, transaksi Rp 21,03 M
BFI Finance Indonesia (BFIN), +5,53%, ke Rp 1.050, transaksi Rp 100,3 M
Surya Permata Andalan (NATO), +5,13%, ke Rp 615, transaksi Rp 211,7 M
Top Losers
Sky Energy Indonesia (JSKY), saham -6,87%, ke Rp 122, transaksi Rp 13,1 M
Indonesia Transport & Infrastructure (IATA), -6,56%, ke Rp 57, transaksi Rp 27,3 M
Cahaya Bintang Medan (CBMF), -5,83%, ke Rp 97, transaksi Rp 5,6 M
Surya Citra Media (SCMA), -5,41%, ke Rp 420, transaksi Rp 66,3 M
Indo Tambangraya Megah (ITMG), -3,89%, ke Rp 21.600, transaksi Rp 317,7 M
Saham FREN melejit 5,88% ke Rp 108/saham, melanjutkan tren kenaikan dalam 4 hari sebelumnya. Tren lonjakan harga ini terjadi setelah saham FREN sempat terbenam selama 4 hari beruntun pada pekan lalu.
Alhasil, dalam sepekan saham FREN melonjak 30,12%, sementara dalam sebulan masih turun 3,57%.
Kemudian, saham BFIN naik 5,53% ke Rp 1.050/saham, usai menguat 1,02% pada perdagangan kemarin. Dalam sepekan, saham ini melaju 8,25% dan dalam sebulan terapresiasi 4,48%.
Berbeda, saham IATA anjlok hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 6,56% ke Rp 57/saham. Dengan ini, saham IATA sudah ambles selama 7 hari perdagangan beruntun.
Koreksi ini terjadi setelah saham IATA, yang tidak bergerak di level gocap atau Rp 50/saham sejak pertengahan Februari 2017, tiba-tiba 'bangkit' dan melonjak 34,00% dan 34,33% pada Senin (18/10) dan Selasa (19/10) pekan lalu.
Adapun sentimen yang tampaknya mendorong saham IATA adalah soal kabar perseroan yang baru-baru ini mengubah bisnis utamanya dari transportasi ke bisnis pertambangan batu bara.
Perseroan baru-baru ini telah menandatangani nota kesepahaman untuk mengakuisisi PT MNC Energi dari PT MNC Investama Tbk (BHIT) sebagai pemegang saham mayoritas.
"Setelah transaksi, IATA akan menjadi entitas induk untuk seluruh perusahaan batu bara MNC Group," ungkap Head of Investor Relations MNC Group, Natassha Yunita, dalam keterangan resmi, dikutip Senin (18/10/2021).
Selain itu, IATA baru-baru ini mendapatkan investor baru, yakni Literati Capital Investments Limited dan Yaris International Ltd.
Dua investor ini masuk ke perusahaan tersebut melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement dengan menyerap 718.147.000 saham dengan nominal Rp 50.
Private placement ini dilaksanakan pada 19 Oktober 2021 lalu dan dieksekusi di harga Rp 50/saham, sehingga perusahaan mendapatkan dana segar Rp 35,90 miliar.
Bersama IATA, saham ITMG juga ambles 3,89%, melanjutkan tren pelemahan dalam 2 hari belakangan. Dengan ini, saham ITMG tergerus 9,24% dalam sepekan, tetapi masih naik 3,85% dalam sebulan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)