
IHSG Kembali Akhiri Sesi 1 di Teritori Positif, Naik 0,57%

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di teritori positif pada penutupan perdagangan sesi pertama Selasa (26/10/2021), didorong sentimen positif dari dalam negeri berupa penurunan kasus Covid-19.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.663,734 atau menguat 38 poin (+0,57%) pada penutupan siang. Dibuka naik 0,22% ke 6.640,052, indeks acuan utama bursa ini terus naik hingga menyentuh level tertinggi hariannya pada 6.680,117 pukul 09:15 WIB.
IHSG tak sekalipun menyentuh teritori negatif. Mayoritas saham menguat yakni sebanyak 264 unit, sedangkan 222 melemah, dan 165 sisanya flat. Nilai perdagangan susut ke level Rp 7 triliun yang melibatkan 13 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 872.000-an kali. Investor asing mencetak pembelian bersih (net buy) tipis senilai Rp 381,1 miliar.
Saham yang mereka borong terutama adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 120,8 miliar dan Rp 82,4 miliar. Saham BBCA flat di Rp 7.525/saham, sedangkan BBRI lompat 0,9% ke Rp 4.340/unit.
Sebaliknya, aksi jual asing menimpa saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 12,4 miliar dan Rp 11,9 miliar. Kedua saham tersebut bergerak berlawanan arah, di mana EMTK naik 2,2% menjadi RP 1.835/saham, sedangkan EXCL turun 0,65% menjadi Rp 3.060/saham.
Dari sisi nilai transaksi, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) kali ini meraja dengan total nilai perdagangan Rp 453,4 miliar diikuti BBCA senilai Rp 229,9 miliar, dan BBRI senilai Rp 218,6 miliar.
Sentimen positif masih berhembus dari dalam negeri, di mana satgas penanganan Covid-19 kemarin melaporkan tambahan 460 kasus baru Covid-19. Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan posisi sehari sebelumnya yang mencapai 623 kasus.
Dengan demikian, total kasus konfirmasi positif Covid-19 di tanah air mencapai 4.240.479. Penambahan kasus selalu di bawah 1.000 orang per hari sejak 15 Juni lalu dengan rasio temuan kasus positif terhadap jumlah tes (positivity rate) berada di bawah angka 0,5%.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan batasan positivity rate maksimal 5% agar bisa dikatakan pandemi terkendali. Sekarang Indonesia sudah jauh di bawah 5%, sehingga sudah masuk kategori terkendali.
Namun, pasar masih perlu memantau perkembangan kasus Covid-19 di China. Mengutip Reuters, selama seminggu terakhir, ada 11 wilayah provinsi di China yang mencetak kasus Covid-19 sebanyak 100 kasus infeksi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1