Berani Baca Ramalan Ngeri Soal Minyak dari Goldman Sachs?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 October 2021 08:34
Customers wait in line to purchase fuel at the Duck-Thru in Scotland Neck, N.C., on Tuesday, May 11, 2021. The station was doing a brisk business on Tuesday as news of the cyberattack on the Colonial Pipeline spread fear of a gas shortage in rural North Carolina. (Robert Willett/The News & Observer via AP)
Foto: Pelanggan mengantre untuk membeli bahan bakar di Duck-Thru di Scotland Neck, NC, pada hari Selasa, 11 Mei 2021. (Robert Willett / The News & Observer via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia naik tipis pagi ini. Namun kenaikan itu sudah cukup untuk membuat harga si emas hitam membukukan rekor baru.

Pada Selasa (26/10/2021) pukul 08:04 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 86,01/barel. Hanya naik 0,02% dari hari sebelumnya, tetapi menjadi rekor tertinggi sejak Oktober 2018.

"Kekurangan pasokan minyak dunia masih unjuk gigi, harga terus naik. Apalagi pada saat yang sama permintaan naik sehingga stok yang ada semakin menipis. Makanya harga naik," kata Louise Dickson, Senior Oil Markets Analyst di Rystad Energy, seperti dikutip dari Reuters.

Goldman Sachs dalam risetnya memperkirakan harga brent bisa mencapai di atas US$ 90/barel pada akhir tahun. Salah satunya karena tingginya permintaan akibat kenaikan harga gas alam.

Saat harga gas alam naik, dunia usaha membutuhkan energi alternatif yang lebih terjangkau. Selain batu bara, minyak pun menjadi pilihan.

"Peralihan dari gas alam akan membuat permintaan minyak naik setidaknya 1 juta barel/hari. Agar pasar kembali stabil dan seimbang, dibutuhkan harga yang naik hingga ke US$ 110/barel," sebut riset Goldman Sachs.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular