Gainers-Losers Sesi I

Saham Bank Mini & EMTK Melejit, ASSA-ESSA Jadi Pecundang

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
25 October 2021 12:25
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua saham bank mini (bank dengan modal inti di bawah Rp 6 triliun), seperti PT Bank Ganesha Tbk (BGTG), dan emiten teknologi Grup Emtek PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) menjadi top gainers pada paruh pertama perdagangan hari ini, Senin (25/10/2021).

Sementara, saham emiten perusahaan rental mobil dan jasa logistik milik pengusaha TP Rachmat PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menjadi top losers.

Tidak hanya saham ASSA, saham emiten kilang bahan bakar gas cair (LNG) domestik dan produsen amonia yang sebagian sahamnya juga dimiliki konglomerat TP Rachmat dan Garibaldi 'Boy' Thohir, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) terjungkal sebagai saham 'pecundang'.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau hingga siang ini. IHSG naik 0,18% ke posisi 6.655,82 pada penutupan sesi I perdagangan Senin (25/10).

Menurut data BEI, 279 saham naik, 206 saham merosot dan 167 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,70 triliun dan volume perdagangan mencapai 18,24 miliar saham.

Investor asing pasar saham masuk ke Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 19,04 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 2,99 triliun.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (25/10).

Top Gainers

  1. Sentra Food Indonesia (FOOD), saham +24,30%, ke Rp 133, transaksi Rp 16,2 M

  2. Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK), +14,29%, ke Rp 128, transaksi Rp 75,5 M

  3. Bank Ganesha (BGTG), +12,50%, ke Rp 198, transaksi Rp 49,0 M

  4. Bank Oke Indonesia (DNAR), +9,02%, ke Rp 266, transaksi Rp 35,8 M

  5. Elang Mahkota Teknologi (EMTK), +7,55%, ke Rp 1.780, transaksi Rp 128,3 M

Top Losers

  1. Duta Anggada Realty (DART), saham -6,90%, ke Rp 270, transaksi Rp 16,9 M

  2. Triniti Dinamik (TRUE), -6,86%, ke Rp 163, transaksi Rp 40,4 M

  3. Adi Sarana Armada (ASSA), -6,53%, ke Rp 3.150, transaksi Rp 56,5 M

  4. Indonesia Transport & Infrastructure (IATA), -6,33%, ke Rp 74, transaksi Rp 32,3 M

  5. Surya Esa Perkasa (ESSA), -3,31%, ke Rp 350, transaksi Rp 13,0 M

Berdasarkan data di atas, saham BGTG melonjak 12,50% ke Rp 198/saham, usai naik 1,15% pada Jumat pekan lalu. Dalam sepekan saham ini terkerek 15,12%, sementara dalam sebulan ambles 5,71%.

Kedua, saham DNAR yang melesat 9,02%, melanjutkan kenaikan 7,02% pada Jumat minggu lalu. Kenaikan keduanya bersamaan dengan terapresiasinya belasan saham bank mini lainnya.

Tidak hanya saham bank mini. Saham-saham sektor teknologi juga melejit hingga paruh pertama hari ini. Saham EMTK memimpin kenaikan indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) dengan mencuat 7,55% ke Rp 1.780/saham.

Saham emiten e-commerce yang mayoritas sahamnya dikuasai Emtek PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) juga menduduki posisi keenam top gainers, setelah mendaki 7,41% ke Rp 725/saham.

Berbeda, saham ASSA anjlok hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 6,53%, usai naik 1,20% pada Jumat pekan lalu. Dalam sepekan saham ini ambles 7,08%, sedangkan dalam sebulan turun 5,41%.

Setali tiga uang, saham ESSA juga terdepresiasi 3,31% ke Rp 350/saham. Investor tampaknya masih melakukan aksi ambil untung di saham ESSA lantaran saham ini sudah melesat 19,05% dalam sebulan belakangan.

Kabar terbaru, pada Kamis (21/10), dalam keterbukaan informasi BEI, pihak ESSA menjelaskan bahwa pada tanggal 11 Oktober 2021, manajemen entitas anak ESSA, yaitu PT Panca Amara Utama (PAU) berinisiatif untuk melakukan perawatan (maintenance) turnaround pertama sejak commissioning pabrik.

Menurut penjelasan ESSA, turnaround maintenance tersebut merupakan kegiatan yang sangat penting bagi keberlangsungan pabrik.

"[Turnaround maintenance tersebut] dilakukan saat pabrik berada dalam keadaan shutdown, termasuk penggantian dan pemeliharaan korektif peralatan dan katalis, yang akan berlangsung selama 1 (satu) bulan. Manajemen PAU berfokus pada lakukan turnaround maintenance secara aman, efisien dan tepat waktu," jelas pihak ESSA.

Penutupan pabrik sementara tersebut, imbuh manajemen ESSA, memiliki dampak terhadap kegiatan operasional, tetapi tidak memiliki dampak hukum, kondisi keuangan, ataupun kelangsungan usaha perusahaan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular