
IHSG Berayun ke Zona Hijau di Penutupan Sesi 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan sesi pertama Senin (25/10/2021), berkat sentimen positif dari dalam negeri.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6,494,59 atau menguat 34,9 poin (+0,5%) pada penutupan siang, Dibuka melemah 0,26% ke 6.626,367, indeks acuan utama bursa ini menyentuh level terendah hariannya pada 6.626,367 jelang pukul 09:00 WIB.
Namun selepas itu, IHSG berbalik menguat dan sempat meroket hingga menyentuh level tertinggi hariannya pada 6.673,515 pukul 09:20 WIB. Mayoritas saham menguat yakni sebanyak 279 unit, sedangkan 206 melemah, dan 167 sisanya flat.
Nilai perdagangan masih terjaga di level Rp 9,7 triliun yang melibatkan 18 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 778.000-an kali. Investor asing mencetak pembelian bersih (net buy) tipis, senilai Rp 19 miliar.
Saham yang mereka borong terutama adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bukalapak.comTbk (BUKA) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 56,7 miliar dan Rp 45,4 miliar. Keduanya naik masing-masing sebesar 0,3% dan 7,4% ke Rp 7.457 dan Rp 725/unit.
Sebaliknya, aksi jual asing menimpa saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 28,2 miliar dan Rp 23,3 miliar. Kedua saham tersebut naik, masing-masing sebesar 7,55% dan 1,15% menjadi Rp 1.780 dan Rp 1.755/saham.
Dari sisi nilai transaksi, BUKA kali ini meraja dengan total nilai perdagangan Rp 247,8 miliar diikuti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 243,7 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai 242,6 miliar.
Dari dalam negeri, satgas penanganan Covid-19 pada Minggu (25/10/2021) melaporkan penambahan kasus baru 623 kasus, terendah sejak 4 Juni tahun lalu. Penambahan kasus selalu di bawah 1.000 orang per hari sejak 15 Juni lalu.
Kasus aktif dilaporkan sebanyak 14.360 orang, berkurang 443 kasus dibandingkan Sabtu kemarin. Kasus aktif tersebut menjadi yang terendah sejak 22 Mei 2020. Rasio temuan kasus positif terhadap jumlah tes (positivity rate) berada di angka 0,46%.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan batasan positivity rate maksimal 5% agar bisa dikatakan pandemi terkendali. Sekarang Indonesia sudah jauh di bawah 5%, sehingga sudah masuk kategori terkendali.
Perkembangan terbaru kasus Evergrande di China juga cenderung positif, di mana raksasa properti tersebut menyatakan bahwa pihaknya telah memulai pengerjaan 10 proyek di 6 kota besar di China, termasuk Shenzhen.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1