Bursa Saham Asia Ditutup Hijau, tapi Ada 2 Bursa yang Merah

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
22 October 2021 16:46
pasar saham asia
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa Asia ditutup menghijau pada perdagangan Jumat (22/10/2021), didorong oleh sentimen dari melonjaknya saham properti China Evergrande Group, di tengah masih berlanjutnya krisis keuangan perusahaan properti terbesar kedua di China.

Indeks Nikkei Jepang ditutup menguat 0,34% ke level 28.804,85, Hang Seng Hong Kong bertambah 0,42% ke 26.126,93, Straits Times Singapura tumbuh 0,52% ke 3.205,14, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir naik 0,16% ke posisi 6.643,74.

Sementara untuk indeks Shanghai Composite China dan KOSPI Korea Selatan ditutup terkoreksi pada hari ini. Shanghai ditutup melemah 0,34% ke level 3.582,60 dan KOSPI berakhir turun tipis 0,04% ke 3.006,16.

Saham Evergrande yang terdaftar di bursa Hong Kong berbalik arah dan melonjak hingga 4% lebih pada hari ini, setelah Evergrande mengumumkan akan membayar kupon obligasi dalam dolar Amerika Serikat (AS), sehingga menepis kekhawatiran bahwa perseroan akan mengajukan pailit.

"Dalam jangka pendek, kami percaya bahwa pembayaran bunga harus memberikan dorongan untuk aset berisiko China, termasuk yuan dan ekuitas China," kata Wei Liang Chang, Ahli Strategi Makro di DBS Bank, Singapura, dikutip dari Reuters.

Sentimen di sektor properti China yang telah sangat dirugikan oleh krisis utang Evergrande, juga mulai pulih setelah regulator perbankan China pada Kamis (21/10/2021) kemarin mendesak kepada pihak pemberi pinjaman untuk memenuhi kebutuhan kredit untuk permintaan dasar dan mendukung pinjaman hipotek kepada pembeli rumah pertama.

Sementara itu di Jepang, meskipun indeks Nikkei berhasil menguat, namun sikap investor di Negeri Sakura cenderung wait and see, karena mereka menanti hasil dari pemilihan umum kabinet terbaru pemerintahan Perdana Menteri (PM), Fumio Kishida sebelum membuat taruhan.

Di lain sisi, musim rilis kinerja keuangan perusahaan Jepang pada kuartal III-2021 juga masih terus dipantau oleh investor di Jepang.

"Kami memiliki pemilihan nasional Jepang yang akan datang dan musim pendapatan dimulai pekan depan. Investor ingin menunggu untuk melihat hasil dari peristiwa tersebut sebelum membuat taruhan." kata Shoichi Arisawa, general manager di departemen riset investasi IwaiCosmo Securities, dilansir dari Reuters.

Sementara itu dari AS, kontrak berjangka (futures) Wall Street bergerak variatif setelah perusahaan teknologi yakni Intel dan Snap. Indeks S&P 500 sempat menyentuh level tertinggi hariannya pada sesi perdagangan sebelumnya.

Kemarin, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim pengangguran turun ke level terendah pandemi sejumlah 290.000 pada pekan lalu. Angka tersebut lebih rendah dari diperkirakan oleh para ekonom dalam polling Dow Jones sebesar 300.000.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular