Bos BUMN Hati-hati! Kerja Tak Becus, Dicopot Erick Thohir

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberi indikasi kepada Direksi BUMN untuk tidak bersantai dalam menjalankan tugas. Bila tak sesuai aspek yang diinginkan maka risiko terburuk seperti pencopotan harus diterima.
"Kita ingin menciptakan persaingan kepada para direksi, karena itu ada penilaian yang kita lakukan, pertama kinerja keuangan, dampak sosial dan juga future growth impact, jadi ada nggak potensi pengembangan perusahaan," kata Erick dalam pengarahan Presiden RI pada Direktur Utama BUMN, Sabtu (16/10/21).
Ia menekankan kepada para pimpinan BUMNÂ yang menjabat, selain core values yang penting, ada hal lain yang juga menjadi pertimbangan, yakni dalam memandang dan menerapkan kesetaraan gender serta memprioritaskan anak muda.
"Kita menargetkan dapat 15% kepemimpinan perempuan di 2021, di 2023 25% dan kita harus punya keberpihakan kepemimpinan muda, karena seperti yang sudah saya sampaikan ke direksi Allah memberi otak hasil karya luar biasa tapi nggak memberi umur jadi ada batas," sebutnya.
Para pimpinan BUMN yang saat ini menjabat juga perlu lebih getol, karena bukan tidak mungkin ada generasi terbaru yang bisa mengambil alih. Apalagi, Erick meminta anak muda juga masuk ke dalam slot khusus disiapkan sebagai pimpinan.
"Apalagi Indonesia mayoritas yang muda ke depan, jadi saya minta para pimpinan untuk bisa menyiapkan kader-kader terbaik, talenta full dan dari luar dengan 5% di bawah 42 tahun, di tahun ini dan 2023 10% dan tentu juga tolak ukur jelas makin banyak BUMN yang masuk global company, hari ini baru 5," ujarnya.
[Gambas:Video CNBC]
Saat Erick Khawatir Keberlanjutan Kepemimpinan BUMN Terputus
(mij/mij)