Konsisten Menghijau, IHSG Nyaris Sentuh 6.500 pada Sesi 1

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
Jumat, 08/10/2021 11:53 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju ke jalur hijau pada penutupan perdagangan sesi pertama Jumat (8/10/2021) setelah nyaris menyentuh level psikologis 6.500.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.469,630 atau melesat 53,2 poin (+0,8%) pada penutupan siang. Dibuka menguat 0,37% ke 6.440, indeks acuan utama bursa ini terus melesat ke zona hijau tanpa sekalipun mencicipi zona merah.

Level pembukaan tersebut sekaligus menjadi level level terendah hariannya yang kedua, setelah sempat surut ke 6.436,517 di pembukaan. Aksi beli masif investor melesatkan IHSG hingga menyentuh level tertinggi hariannya pada 6.497,656 beberapa menit jelang pukul 10:00 WIB.


Mayoritas saham melesat, yakni sebanyak 291 unit, sedangkan 201 lain tertekan, dan 161 sisanya flat. Nilai perdagangan masih tinggi, sebesar Rp 9,1 triliun yang melibatkan 18 miliaran saham yang berpindah tangan 933.000-an kali. Investor asing mencetak pembelian bersih (net buy) Rp 904,75 miliar.

Saham yang mereka borong terutama adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 264,3 miliar dan Rp 254,6 miliar. Keduanya melesat masing-masing sebesar 3,4% dan 1% ke Rp 6.925 dan Rp 4.160/unit.

Sebaliknya, aksi jual asing menimpa saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan nilai penjualan bersih masing-masing Rp 57,7 miliar dan Rp 24,9 miliar. Kedua saham tersebut bergerak berbeda arah dengan koreksi SMGR sebesar 0,3% menjadi Rp 8.050 sementara EXCL menguat 2,8% ke Rp 2.950/saham.

Dari sisi nilai transaksi, BMRI meraja dengan total nilai perdagangan Rp 514,2 miliar diikuti BBRI senilai Rp 461 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 378,9 miliar. Saham BBCA tercatat melesat 1,75% menjadi Rp 36.425/saham.

Reli IHSG terjadi menyusul kenaikan tiga indeks saham acuan Wall Street pagi tadi rata-rata sebesar 1% sementara mayoritas bursa saham Asia cenderung menguat dipimpin bursa Jepang dengan reli indeks Nikkei 225 sebesar 1,8%.

Sentimen yang juga turut mendorong kenaikan IHSG adalah lonjakan harga minyak mentah dunia, meskipun harga batu bara terkoreksi. Pasar juga menyambut positif pengesahan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan HPP) yang diprediksi memberikan tambahan penerimaan negara sebesar Rp 130 triliun pada tahun depan.

Beberapa perubahan kebijakan pajak yang strategis dan akan dijalankan tahun depan di antaranya adalah kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN), pajak karbon, cukai plastik dan minuman berkarbonasi, hingga pengampunan pajak (tax amnesty) jilid II yang kontroversial.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pasang Surut IHSG & Rupiah Tutup Semester I-2025