Saham DGIK-WIIM Top Gainers, Saham Batu Bara & Sawit ARB!
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten konstruksi PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) dan emiten produsen rokok PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) bercokol di daftar top gainers pada perdagangan hari ini, Kamis (7/10/2021).
Sementara, empat emiten batu bara, seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan emiten sawit milik BUMN Malaysia Felda & Grup Rajawali PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) ambles hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 7% dan menjadi top losers.
Setelah bergerak naik-turun seharian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya melemah tipis hari ini. IHSG turun 0,01% ke posisi 6.416,396 pada penutupan sesi II perdagangan Kamis (7/10).
Menurut data BEI, 220 saham menguat, 289 saham melemah dan 150 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 17,43 triliun dan volume perdagangan mencapai 23,30 miliar saham.
Investor asing pasar saham masuk ke bursa RI dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 2,04 triliun di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 619,11 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (7/10).
Top Gainers
Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK), saham +33,77%, ke Rp 103, transaksi Rp 53,4 M
Perdana Gapura Prima (GPRA), +16,44%, ke Rp 85, transaksi Rp 18,6 M
Unilever Indonesia (UNVR), +13,11%, ke Rp 4.830, transaksi Rp 1,2 T
Yelooo Integra Datanet (YELO), +11,86%, ke Rp 434, transaksi Rp 60,0 M
Wismilak Inti Makmur (WIIM), +7,77%, ke Rp 555, transaksi Rp 50,9 M
Top Losers
Adaro Energy (ADRO), saham -6,97%, ke Rp 1.735, transaksi Rp 742,6 M
Indika Energy (INDY), -6,94%, ke Rp 2.010, transaksi Rp 162,6 M
Eagle High Plantations (BWPT), -6,93%, ke Rp 94, transaksi Rp 30,7 M
Indo Tambangraya Megah (ITMG), -6,92%, ke Rp 23.875, transaksi Rp 222,0 M
Delta Dunia Makmur (DOID), -6,90%, ke Rp 324, transaksi Rp 46,1 M
Saham DGIK melonjak 33,77% ke Rp 103/saham, melanjutkan kenaikan pada 2 perdagangan terakhir.
Kenaikan saham DGIK terjadi di tengah rencana pemegang saham pengendali emiten farmasi dan produk alat kesehatan, PT Itama Rayonara Tbk (IRRA), yakni PT Global Dinamika Kencana, yang akan mengambil alih sebanyak 51,85% saham perusahaan.
Sebelumnya, Global Dinamika membeli saham DGIK dari investor lama yakni milik PT Lintas Kebayoran Lama sebanyak 34,12%, PT Loasaindo Aditama sebanyak 7,6%, PT Rezeki Segitiga Emas sebanyak 9,32% dan PT Multidaya Hutama Indokarunia 0,81%, sehingga total saham yang diambil alih adalah 51,85%.
Proses pembelian saham telah selesai pada 6 Oktober 2021 lalu. Harga pengambilalihan yakni di level Rp 80/saham sehingga total transaksi menjadi Rp 229,84 miliar. Harga ini lebih tinggi dibanding harga pasar pada perdagangan Rabu (6/10) yakni Rp 77/saham.
Adapun Global Dinamika Kencana merupakan perusahaan pengendali IRRA dengan kepemilikan 69,75% saham per Juni 2021.
Selain DGIK, saham WIIM juga melesat 7,77% ke Rp 555/saham, setelah turun 0,96% pada perdagangan kemarin. Dalam sepekan saham WIIM terkerek naik 12,80%, sementara dalam sebulan naik 13,73%.
Berbeda, empat saham batu bara ambles hingga ARB. Saham ADRO anjlok 6,97% ke Rp 1.735/saham, saham INDY merosot 6,94%, dan saham ITMG terjungkal 6,92%.
Pelemahan saham batu bara terjadi seiring adanya aksi ambil untung setelah akhir-akhir ini saham-saham tersebut mengalami tren kenaikan di tengah lonjakan harga komoditas batu bara yang sempat menembus US$ 280/ton.
Saham BWPT pun terkena ARB 6,93%, setelah melesat dalam 2 hari terakhir. Seperti saham batu bara, saham emiten sawit juga ramai-ramai ambles hari ini seiring aksi ambil untung pasca-naik dalam beberapa hari terakhir.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)