IHSG Melesat 2%, Akhiri Sesi 1 di Level Psikologis 6.400
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju ke jalur hijau pada penutupan perdagangan sesi pertama Rabu (6/10/2021) dan sukses bertengger di level psikologis 6.400 berkat lompatan harga saham emiten komoditas.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.414,601 atau melesat 126,6 poin (+2%) pada penutupan siang. Dibuka naik 0,41% ke 6.313,653, indeks acuan utama bursa ini terus melesat ke zona hijau tanpa sekalipun mencicipi zona merah.
Level pembukaan tersebut sekaligus menjadi level level terendah hariannya yang kedua, setelah sempat surut ke 6.307,109 pada sesi pembukaan. Aksi beli masif para investor membawah IHSG terus membumbung hingga menyentuh level tertinggi hariannya pada 6.420,595 beberapa menit usai pukul 11:00 WIB.
Mayoritas saham melesat, yakni sebanyak 325 unit, sedangkan 187 lain tertekan, dan 140 sisanya flat. Nilai perdagangan juga meningkat, sebesar Rp 12,4 triliun yang melibatkan 20 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1 jutaan kali. Investor asing mencetak pembelian bersih (net buy) hingga Rp 1,75 triliun, menjadi net buy ketiga hari beruntun.
Saham yang mereka borong terutama adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 469,6 miliar dan Rp 400,5 miliar. Keduanya melesat masing-masing sebesar 4,6% dan 3% ke Rp 4.110 dan Rp 35.775/unit.
Sebaliknya, aksi jual asing menimpa saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 38,5 miliar dan Rp 33,7 miliar. Kedua saham tersebut berbeda arah dengan reli UNVR sebesar 1,2% menjadi Rp 4.200 sementara MDKA flat di Rp 2.630/saham.
Dari sisi nilai transaksi, BBRI masih meraja dengan total nilai perdagangan Rp 965,4 miliar diikuti BBCA senilai Rp 690,2 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 564,8 miliar.
Reli IHSG terjadi menyusul kenaikan tiga indeks saham acuan Wall Street pagi tadi meskipun bursa saham Asia bergerak variatif. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,92%, S&P 500 naik 1,05% dan Nasdaq Composite melesat 1,25%.
Sentimen yang juga turut mendorong kenaikan IHSG adalah lonjakan harga batu bara dan minyak mentah. Terakhir, harga batu bara acuan global melonjak 12,45% dalam sehari ke US$ 280/ton. Ini merupakan level tertingginya sepanjang masa.
Lompatan harga komoditas tersebut memicu spekulasi bahwa kinerja emiten tambang dan bank yang menjadi krediturnya akan membaik. Demikian juga perekonomian nasional yang memang banyak ditopang sektor komoditas.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)