HSBC Berikan Pinjaman Rp 2,62 T ke Bio Farma Buat Beli Vaksin

Monica Wareza, CNBC Indonesia
29 September 2021 09:15
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank HSBC Indonesia secara total telah memberikan pendanaan kepada PT Bio Farma (Persero) senilai US$ 185 juta atau setara dengan Rp 2,62 triliun (asumsi kurs Rp 14.200/US$). Dana ini digunakan oleh Bio Farma untuk membiayai impor vaksin Covid-19.

Presiden Direktur Bank HSBC Indonesia Francois de Maricourt mengatakan pinjaman ini diberikan dalam tiga tahap, berturut-turut US$ 35 juta dan US$ 50 juta untuk mengimport vaksin Sinovac. Terakhir perpanjangan pinjaman senilai US$ 100 juga untuk mengimpor 50 juta dosis vaksin AstraZeneca pada Februari 2021.

"Akses vaksin masih menjadi tantangan bagi indonesia seperti banyak negara di dunia. HSBC senang bisa memberikan peran penting dalam membiayai hal tersebut untuk mendukung pemerintah Indonesia untuk mempercepat distribusi vaksin dan mencapai pemulihan ekonomi nasional," kata Maricourt dalam siaran persnya, dikutip Kamis (29/9/2021).

Lebih lanjut, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan Indonesia masih membutuhkan banyak dosis vaksin untuk mencapai imunitas komunal (herd immunity). Untuk itu Bio Farma telah membuat perjanjian baik secara B2B dan G2G untuk mengimpor vaksin melalui Covax dan sudah mendapatkan sebanyak 260 juta dosis.

"Sedangkan melalui perjanjian B2B, sejak Desember 2020 hingga akhir 2021 Bio Farma akan mengimpor vaksin dari berbagai produsen seperti AstraZeneca, Sinopharm, dan Novavax," kata dia,

Pekan lalu Indonesia kembali menerima kedatangan vaksin Sinovac, kali ini sejumlah 5 juta dosis vaksin jadi. Kedatangan vaksin tahap ke 70 ini menambah ketersediaan vaksin COVID-19 di Indonesia sehingga secara total, vaksin yang sudah hadir di tanah air dalam bentuk bahan baku (bulk) dan vaksin siap pakai adalah sebanyak 262.350.400 dosis.

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, MEpid menyatakan, "Dengan kedatangan tahap ke-70 ini, maka vaksin Coronavac keluaran Sinovac yang sudah hadir di Indonesia berjumlah 53.776.000 dosis.

Angka ini akan terus bertambah, mengingat rencananya, pada Selasa, 21 September, kita akan kembali menerima 5 juta dosis vaksin jadi merek yang sama.

Vaksin Sinovac tersebut didapatkan melalui pembelian langsung dan tiba dengan diangkut maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia.

Adapun rincian jumlah vaksin yang telah disalurkan oleh Bio Farma selama ini yakni Coronavac 31.142.594 dosis, Covid-19 Bio Farma 104.368.200 dosis, Astrazeneca 19.551.984 dosis, Moderna 7.867.580 dan Sinopharm yang diterima sebagai hibah sebanyak 720.766 dosis, ditambah 4.462.344 dosis vaksin pfizer.

Kemudian, untuk memastikan ketersedian stok vaksin, saat ini sedang dilakukan perbaikan data stok dan distribusi vaksin bersama propinsi dan kabupaten/kota agar jumlah dosis yang sudah disuntikan dan stok yang tersedia perharinya menjadi semakin akurat.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Bio Farma "Ramal" Kinerja 2022 Menyusut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular