Volatilitas Tinggi, IHSG Akhiri Sesi 1 dengan Koreksi Tipis
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak volatil di penutupan perdagangan sesi pertama Selasa (28/9/2021), dan akhirnya terkoreksi tipis di tengah minimnya sentimen positif di bursa saham.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.119,901 atau melemah 2,6 poin (-0,04%) pada penutupan siang. Dibuka naik 0,09% ke 6.128,058, indeks acuan utama bursa ini menyentuh level tertinggi hariannya di 6.137,954 tepat pukul 09:00 WIB.
Selepas itu, IHSG langsung berbalik turun ke zona merah dan bergerak di antara garis batas positif dan negatif. Kondisi terseb berlangsung hingga jelang pukuk 11:00 WIB ketika IHSG kian terdesak dan masuk ke zona merah hingga menyentuh level terendah hariannya di 6.108,495 pada pukul 11;10 WIB.
Mayoritas saham terkoreksi, yakni sebanyak 295 unit, sedangkan 193 lain menguat, dan 162 sisanya flat. Nilai perdagangan sedikit naik, menjadi Rp 7,4 triliun yang melibatkan 18 miliaran saham yang berpindah tangan 988.000-an kali.
Investor asing mencetak pembelian bersih (net buy) Rp 137,6 miliar. Saham yang mereka borong terutama adalah PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan nilai pembelian bersih Rp 79,9 miliar diikuti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 30,8 miliar. Harga saham keduanya naik masing-masing sebesar 4,3% dan 2,1% menjadi Rp 23.850 dan Rp 6.025/saham.
Sebaliknya, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) didera net sell asing terbesar dengan nilai sebesar Rp 72,2 miliar dan Rp 24,4 miliar. Keduanya turun sebesar 0,8% dan 0,99% ke Rp 3.720 dan Rp 32.575/unit.
Dari total transaksi, BBRI masih meraja dengan nilai Rp 560,2 miliar, diikuti PT Adaro Energy Tbk (ADRO) senilai Rp 528,3 miliar. Saham ADRO melesat 13,9% menyusul lonjakan harga batu bara dunia.
Volatilitas terjadi di tengah pergerakan indeks saham Amerika Serikat (AS) yang dini hari tadi ditutup variatif. Indeks Dow Jones sukses menguat 0,21% ke 34.869,37, sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing melemah 0,28% dan 0,52% ke 4.443,11 dan 14.969,97.
Investor global saat ini memantau kemajuan penyelesaian persoalan pemasukan Amerika Serikat (AS) yang sudah tiris, dan harus diizinkan menaikkan tingkat utang jika tak ingin layanan publik terhenti (shutdown) karena tak ada sumber dana pembayaran gaji mereka.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi pada Minggu mengatakan bahwa proposal infrastruktur bipartisan (disponsori kedua partai di AS) senilai US$ 1 triliun bakal disahkan pekan ini. Kongres harus meloloskan anggaran tambahan akhir September untuk menghindari shutdown.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)