Investor Kembali Melepas SBN, Harga SBN Kembali Melemah

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
Senin, 27/09/2021 18:51 WIB
Foto: US Treasury, Bond, Obligasi (Ilustrasi Obligasi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) kembali melemah pada perdagangan Senin (27/9/2021) awal pekan ini, mengikuti pelemahan harga obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS), jelang pidato Ketua bank sentral AS, Jerome Powell pada malam ini.

Mayoritas investor kembali melepas SBN pada hari ini, ditandai dengan menguatnya imbal hasil (yield). Hanya SBN bertenor 1, 15, dan 25 tahun yang masih ramai diburu oleh investor dan mengalami pelemahan yield.

Melansir data dari Refinitiv, yield SBN bertenor 1 tahun turun 3,6 basis poin (bp) ke level 3,334%, sedangkan yield SBN berjatuh tempo 15 tahun juga turun 0,5 bp ke level 6,308%, dan yield SBN dengan jangka waktu 25 tahun melemah 0,6 bp ke level 7,19%.


Sementara itu, yield SBN bertenor 10 tahun yang merupakan yield acuan obligasi negara kembali menguat 0,6 bp ke level 6,244% pada hari ini. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga naiknya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang melemah, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Pergerakan yield SBN, terutama SBN acuan bertenor 10 tahun cenderung mengikuti pergerakan yield obligasi pemerintah AS (Treasury) dengan tenor yang sama pada hari ini, jelang pidato Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell pada Selasa (28/9/2021) besok.

Dilansir data dari CNBC International, yield Treasury acuanbertenor 10 tahun terpantau menguat 2,4 bp ke level 1,485% pada pukul 07:21 pagi waktu AS, dari sebelumnya pada penutupan Jumat (24/9/2021) pekan lalu di level 1,461%.

Kenaikan yield Treasury terjadi melanjutkan kenaikan pada pekan lalu setelah The Fed mengisyaratkan bahwa mereka akan segera mengurangi program pembelian asetnya atau istilahnya tapering.

Powell akan berbicara di depan Senat AS pada Selasa besok waktu AS dan kemudian di European Central Bank Forum pada Rabu (29/9/2021). Investor kemungkinan akan mendengarkan petunjuk lebih lanjut tentang kapan The Fed berencana untuk melakukan tapering.

Pada malam ini waktu Indonesia, Gubernur The Fed, Lael Brainard akan berbicara tentang prospek ekonomi AS pada pertemuan tahunan National Association for Business Economics ke-63.

Di lain sisi, investor juga mengawasi kemajuan tagihan infrastruktur senilai US$ 1 triliun di Washington.

Ketua DPR, Nancy Pelosi pada Minggu (26/9/2021) kemarin mengatakan bahwa dia memperkirakan RUU infrastruktur tersebut akan disahkan pada pekan ini. Namun, pemungutan suara untuk undang-undang tersebut dapat ditunda dari jadwal aslinya, yakni Senin pekan depan.

Kongres harus meloloskan anggaran baru pada akhir September untuk menghindari adanya shutdown dan anggota parlemen juga harus mencari cara untuk meningkatkan atau menangguhkan plafon utang pada Oktober sebelum AS terancam gagal membayar utangnya untuk pertama kalinya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Modal Pasar Saham & SBN Tarik Investor Saat Iran-Israel Panas