Tok! DPR Beri Restu Waskita Karya Tambah Modal dari HMETD

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
Senin, 27/09/2021 14:10 WIB
Foto: Menteri Sosial Tri Rismahari mempekerjakan lima belas orang mantan Pemulung di kantor Waskita proyek Tol Becakayu, Jakarta, Kamis (21/1/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi VI DPR RI memberi persetujuan atas rencana BUMN kontruksi, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melaksanakan penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Hal ini disetujui dalam Rapat Kerja yang dihadiri Wakil Menteri II BUMN, Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono.

"Komisi VI DPR RI menerima penjelasan dan menyetujui rencana rights issue sebagai tindak lanjut dari rapat kerja dengan Menteri BUMN RI tanggal 22 September 2021 terkait persetujuan usulan tambahan PMN untuk Waskita Karya Tbk sebesar Rp 7,90 triliun pada tahun angagran 2021," kata pimpinan rapat Komisi VI dari Fraksi PDIP, Aria Bima, Senin di Komisi VI DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (27/9/2021).


Pada kesempatan tersebut, Destiawan memaparkan, rights issue dengan PMN akan menyebabkan CAGR pendapatan usaha di tahun 2021-2026 akan meningkat menjadi 26% dari sebelumnya hanya 10%.

Kemudian, CAGR laba bersih tahun 2021-2026 diproyeksikan akan meningkat menjadi 25%.

Destiawan juga memperkirakan, laba bersih akan positif pada tahun 2023 mendatang dengan current rasio minimal 1 kali dalam 2 tahun ke depan.

"Ekuitas perseroan di tahun 2021 sebesar Rp 9,8 triliun, dengan adanya rights issue dan PMN akan meningkat menjadi Rp 21,7 triliun. DER sebesar 6,12 kali, dengan PMN akan mengalami penurunan yang cukup tajam menjadi 3,68 kali," ungkapnya.

Seperti diketahui, emiten bersandi WSKT ini telah mendapat restu pemegang saham melaksanakan penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak 24,56 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Penambahan modal itu disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLSB) yang dilaksanakan Selasa kemarin (21/9/2021) di Hotel Pullman, Jakarta.

Manajemen menyatakan saat ini akan fokus pada penyehatan keuangan melalui proses restrukturisasi perseroan induk dan anak usaha, penjaminan pemerintah, Penyertaan Modal Negara (PMN) dan rights issue, divestasi aset jalan tol, penyelesaian konstruksi, transformasi bisnis, serta implementasi GCG dan manajemen risiko.

"Strategi tersebut telah dijalankan perseroan pada tahun ini dan telah berpengaruh signifikan pada kinerja keuangan perseroan pada semester pertama tahun 2021," kata Destiawan.

Selama Januari sampai Juni 2021 ini, Waskita membukukan laba bersih sebesar Rp 33 miliar atau meningkat sebesar 102,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dalam periode tersebut, Waskita membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 4,7 triliun, turun dari tahun lalu Rp 8,03 triliun.


(hps/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: HGII Tebar Dividen Rp 4,5 M & Bidik Tambahan Pembangkit 100 MW