Rights Issue BRI Sukses, Wamen BUMN: Momentum Bursa Saham RI

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
Senin, 27/09/2021 12:13 WIB
Foto: Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo (Tangkapan Layar Youtube Bank Mandiri)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) telah melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan perolehan dana secara penuh sebesar Rp 96 triliun.

Menurut Tiko, nilai rights issue ini menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara dan menjadi yang terbesar kelima di Asia.

Dari rights issue tersebut, pemerintah telah mengeksekusi 16,1 miliar HMETD miliknya pada 13 September 2021 melalui inbreng saham PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) senilai Rp 54,77 triliun. Sedangkan, dari publik, BBRI meraih dana sebesar Rp 41 triliun.


"Pagi ini saya dapat konfirmasi dari bursa, rights issue BRI berhasil mendapatkan dana dari publik Rp 41 triliun. Full, jadi oversubscribed. Rights issue BRI dilakukan secara penuh Rp 96 triliun, ini rights issue terbesar di South East Asia dan 5 besar di Asia," ungkapnya saat Rapat Kerja di Komisi VI DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (27/9/2021).

Mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk ini menyebut, bila pekan sebelumnya serapan dana rights issue oleh pemegang saham publik baru mencapai Rp 26,1 triliun, kini jumlahnya sudah terserap secara penuh, yakni Rp 41 triliun.

"Ini benar-benar satu momentum yang menunjukkan bahwa market Indonesia masih sangat dihargai sebagai market yang tumbuh positif, apalagi dengan konsep ultra mikro BRI. Kalau di minggu lalu masih Rp 27 triliun, per hari ini sudah Rp 41 triliun full, jadi ini berita positif," kata Tiko menambahkan.

Kartiko sebelumnya menyampaikan, dampak rights issue akan meningkatkan rasio permodalan (CAR) BRI mendekati 22%.

Dia juga menyebut, adanya transaksi rights issue besar ini juga diharapkan berimplikasi positif ke pasar modal yang sudah lama tidak ada transaksi dengan dana rights issue besar, utamanya dari perusahaan pelat merah.

"Moga-moga ini memberikan angin segar bagi pasar modal yang sudah lama tidak ada transaksi besar dari BUMN," ujarnya.


(hps/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investor Senang BI Rate Turun, IHSG & Rupiah Kompak Menguat