Kemenkeu: Situasi Pasar Keuangan Masih Tidak Pasti

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
23 September 2021 12:52
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman Saat Konferensi Pers APBN KITA September 2021. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)
Foto: Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman Saat Konferensi Pers APBN KITA September 2021. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi pasar keuangan masih dipenuhi ketidakpastian. Hal ini membuat pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) cukup berhati-hati dalam penerbitan surat utang.

Hal ini diungkapkan oleh Luky Alfirman, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kemenkeu dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (23/9/2021).

"Kita masih berhadapan market tidak pasti, makanya kami segi pembiayaan masih bersifat fleksibel tapi tetap prudent," ujarnya.

Pemilihan waktu penerbitan yang tepat turut membantu pemerintah mendapatkan dana segar dengan suku bunga yang rendah.

"Dari sisi pembiayaan kami masih cari keseimbangan cost of fund. Saat ini kita sedang manfaatkan kondisi subung rendah," jelas Luky.

Dalam beberapa waktu terakhir, pemerintah sudah menerbitkan SBN dalam denominasi valuta asing. Antara lain SDG bonds senilai 500 juta euro dengan mencatat spread terhadap mid-swaps terendah dengan tenor 12 tahun.

Selanjutnya Global Bonds dalam rangka liability Management senilai US$ 1,16 miliar.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rahasia DJPPR, Berani Terbitkan SUN Valas Saat Dunia Guncang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular