Hang Seng Rebound, Nikkei Drop, Efek Evergrande Mulai Redup?

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
Selasa, 21/09/2021 17:09 WIB
Foto: REUTERS/DAVID KIRTON

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia ditutup cenderung beragam pada perdagangan Selasa (21/9/2021), di mana investor sepertinya mulai tidak terlalu mengkhawatirkan sentimen dari masalah likuiditas perusahaan pengembang properti China Evergrande Group.

Indeks Hang Seng Hong Kong yang sebelumnya pada awal perdagangan hari ini sempat ambles lagi, namun pada penutupan hari ini berhasil rebound dan menguat 0,51% ke level 24.221,54. Indeks Straits Times Singapura juga ditutup melesat 0,71% ke posisi 3.063,2.

Namun untuk indeks Nikkei Jepang ditutup ambruk 2,17% ke level 29.839,71 dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melemah 0,26% ke posisi 6.060,76.


Sementara untuk pasar saham China dan Korea Selatan pada hari ini tidak dibuka karena masih sedang libur nasional.

Sepertinya kekhawatiran investor terkait masalah likuiditas Evergrande mulai memudar, ditandai oleh rebound-nya indeks Hang Seng pada hari ini.

Selain itu, saham R&F Properties yang melakukan pengumpulan dana sebesar US$ 2,5 miliar dengan cara meminjam dari pemegang saham utama dan menjual anak perusahaannya juga menjadi pendorong indeks Hang Seng pada hari ini.

"Sentimen pasar sedikit membaik karena adanya penggalangan dana oleh R&F," kata Steven Leung, direktur penjualan di UOB Kay Hian di Hong Kong, dikutip dari Reuters.

Saham R&F Properties ditutup meroket hingga 11,8% setelah penggalangan dana tersebut. Alhasil, indeks sektor properti dan konstruksi Hang Seng mampu melesat 2,93% pada hari ini.

Selain didorong dari penggalangan dana oleh R&F Properties, kenaikan saham gaming juga menjadi pendorong rebound-nya Hang Seng pada hari ini, setelah pihak kasino senior Macau dan eksekutif junket bertemu dengan pihak berwenang untuk mencari rincian tentang perubahan peraturan yang diusulkan.

Namun di Jepang, kekhawatiran krisis likuiditas Evergrande masih menjadi pemberat indeks Nikkei pada hari ini. Hal ini karena pasar saham Jepang baru dibuka kembali pada hari ini setelah adanya libur nasional, sehingga pelaku pasar di Jepang mengakumulasi sentimen kemarin dengan sentimen hari ini.

Saham produsen kloset toilet, Toto menjadi pemberat indeks Nikkei hari ini, yakni ambles 6,1%, memperpanjang penurunannya sejak Kamis pekan lalu menjadi 14,8%, karena persepsi risiko eksposur ke Evergrande, yang dikhawatirkan investor dapat melewatkan pembayaran utang akhir pekan ini.

"Ada kekhawatiran yang meningkat dan dilaporkan secara luas tentang aliran dana di pengembang lokal terkemuka China Evergrande Group, di mana Evergrande merupakan salah satu pelanggan utama TOTO," kata Arisa Katsuyama, analis di Morgan Stanley, dilansir dari Reuters.

Evergrande menyumbang sekitar 30% dari pendapatan Toto pada tahun lalu. Tetapi juru bicara perusahaan mengatakan tidak dapat mengomentari transaksi tertentu termasuk apakah mereka memiliki kesepakatan dengan Evergrande.

Selain Toto, produsen AC Daikin yang juga pemasok potensial Evergrande lainnya juga terdampak dari masalah likuiditas Evergrande, di mana saham Daikin ambles 4,7% pada hari ini.

Di lain sisi, agenda utama bagi investor global pada hari ini adalah dimulainya pertemuan para kolega bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).

Ketua The Fed, Jerome Powell akan mengadakan konferensi pers pada Rabu waktu setempat di akhir pertemuan dua harinya. Investor akan mencari indikasi tentang pengurangan pembelian obligasi (tapering).

Powell mengatakan tapering mungkin saja dapat terjadi pada tahun ini, tetapi investor lebih memilih menunggu lebih spesifik, terutama setelah data ekonomi AS yang dirilis beragam sejak komentar terakhir Powell.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Iran Dibombardir Israel, Bursa Asia & IHSG "Kebakaran"