'Cinta Satu Malam' dengan Dolar AS, Investor Pulang ke Minyak

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
21 September 2021 08:49
FILE PHOTO: Oil pours out of a spout from Edwin Drake's original 1859 well that launched the modern petroleum industry at the Drake Well Museum and Park in Titusville, Pennsylvania U.S., October 5, 2017. REUTERS/Brendan McDermid/File Photo
Foto: Ilustrasi: Minyak mengalir keluar dari semburan dari sumur 1859 asli Edwin Drake yang meluncurkan industri perminyakan modern di Museum dan Taman Drake Well di Titusville, Pennsylvania AS, 5 Oktober 2017. REUTERS / Brendan McDermid / File Foto

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia bergerak naik pada perdagangan pagi ini. Sepertinya investor sudah cukup puas mencairkan keuntungan dari kontrak minyak.

Pada Selasa (21/9/2021) pukul 08:04 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 74,37/barel. Naik 0,61% dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Sementara yang jenis light sweet harganya US$ 70,61/barel. Bertambah 0,48%.


Kemarin, harga minyak dunia anjlok. Brent melemah 1,88% sementara light sweet terpangkas 2,33%.

Penyebabnya adalah kekhawatiran pasar terhadap risiko kebangkrutan Evergrande, perusahaan properti terbesar kedua di China. Regulator China mengungkapkan Evergrande memiliki liabilitas mencapai US$ 305 miliar sehingga sangat berisiko menimbulkan risiko sistemik di pasar keuangan Negeri Tirai Bambu.

"Dalam kondisi seperti ini, dolar Amerika Serikat (AS) biasanya menjadi safe haven. Inilah yang terjadi. Dolar AS menguat karena tingginya permintaan.

"Minyak adalah komoditas yang dibanderol dengan dolar AS. Ketika dolar AS terapresiasi, minyak menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Harga minyak pun terpukul karena penurunan permintaan," jelas Nishant Bhushan, Oil Markets Analyst di Rystad Energy, seperti dikutip dari Reuters.

Namun sepertinya aksi ambil untung (profit taking) ini tidak bertahan lama. Pagi ini, setelah harga minyak 'dibanting' sampai murah, investor kembali memburuk kontrak minyak. Akibatnya, harga mulai kembali terangkat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular