
Walah Hasil Rapat Bocor, Garuda Bakal Gedein Bisnis Citilink?

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dikabarkan akan memperbesar bisnis maskapai bertarif rendah (low cost carrier/LCC) melalui PT Citilink Indonesia dan memperkecil bisnis penerbangan full service-nya di bawah maskapai Garuda Indonesia.
Hal ini terbongkar setelah beredarnya hasil pertemuan manajemen Garuda Indonesia dengan Citilink Indonesia dan dua asosiasi karyawan yakni Asosiasi Pilot Citilink (APIC), dan Asosiasi Cabin Crew Citilink (ACCI). Hasil pertemuan tersebut beredar luas di media sosial.
"Manajemen telah memutuskan bahwa PT Citilink Indonesia akan dibesarkan dan PT Garuda Indonesia akan dikecilkan," demikian mengutip catatan hasil pertemuan tersebut, dikutip Rabu (15/9/2021).
Langkah tersebut telah dimulai oleh manajemen Garuda Indonesia dengan membatalkan pemesanan 66 armada pesawat Airbus. Sebagai gantinya, perusahaan memesan sebanyak 20 armada pesawat Airbus jenis A320 yang nantinya akan digunakan oleh Citilink.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra belum memberikan tanggapan mengenai kabar tersebut.
Namun berdasarkan keberatan manajemen Garuda yang disampaikan, pihak Garuda menegaskan mereka keberatan mengenai catatan hasil pertemuan 1 September 2021 tersebut kepada ACCI, yang terungkap ke publik.
Keberatan tersebut disampaikan langsung dalam surat yang ditujukan kepada ACCI.
Terdapat tiga poin keberatan yang disampaikan oleh manajemen Garuda Indonesia, yakni:
1. Garuda keberatan terhadap notulen ACCI yang beredar dan bersumber dari Minutes of Meeting (MoM) yang diterbitkan oleh APIC;
2. Pertemuan tersebut merupakan kegiatan diskusi dan tidak ada notulen atas pertemuan tersebut;
3. Jika hasil pertemuan diskusi tersebut akan dituangkan ke dalam sebuah notulen, maka isi yang dicantumkan harus mendapat konfirmasi dan persetujuan semua pihak yang hadir pada pertemuan tersebut, dengan menempatkan isi pembicaraan/hasil diskusi oleh para pihak secara berurutan penulisannya.
Sebelumnya, Citilink dikabarkan akan masuk dalam Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata (Indonesia Aviation and Tourism Holding Co) yang saat ini tengah dibentuk oleh pemerintah melalui Kementerian BUMN.
Masuknya perusahaan ini akan menggantikan induknya, Garuda Indonesia, yang saat ini masih dalam proses restrukturisasi atas sejumlah kewajiban kepada para kreditornya.
Wakil Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Edwin Hidayat Abdullah, yang juga Direktur Project Management Office (PMO) Holding BUMN Aviasi ini mengatakan pertimbangan masuknya Citilink ke holding mengingat perusahaan ini merupakan anak usaha Garuda.
"Citilink kan anak Garuda. Sementara Garuda belum masuk di tahap 1 holding karena dalam proses restrukturisasi kewajibannya," kata Edwin kepada CNBC Indonesia, Kamis (12/8/2021).
Garuda Indonesia nantinya akan menyusul untuk masuk ke holding ini setelah seluruh proses restrukturisasi keuangan perusahaan rampung dilakukan.
Progres pembentukan holding tersebut saat ini masih dalam tahap penyelesaian Peraturan Pemerintah (PP). Ditargetkan holding ini terbentuk pada akhir kuartal ketiga 2021.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Problem Garuda: Rugi Rp35 T sampai Pensiun Dini 1.099 Pegawai
