Saham Surya Biru-Allo Bank Unjuk Gigi, DMMX-KBAG Anjlok!
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten perusahaan gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) dan emiten bank milik pengusaha nasional Chairul Tanjung PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) bercokol di deretan top gainers pada paruh kedua perdagangan hari ini, Senin (13/9/2021).
Sementara, saham emiten yang bergerak di bidang pemasaran perdagangan digital dan platform pertukaran iklan cloud PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) dan emiten properti dan real estate PT Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG) menjadi saham 'pecundang'.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memangkas koreksi, kendati tidak kuat mendaki zona hijau hari ini. IHSG turun 0,11% ke posisi 6.088,157 pada penutupan sesi II perdagangan (13/9).
Menurut data BEI, 233 saham menguat, 259 saham merosot dan 167 saham tak bergerak, dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,82 triliun dan volume perdagangan mencapai 18,51 miliar saham.
Investor asing pasar saham angkat kaki dari Indonesia dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 98,45 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 89,36 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (13/9).
Top Gainers
Surya Biru Murni Acetylene (SBMA), saham +25,00%, ke Rp 470, transaksi Rp 94,9 M
Allo Bank Indonesia (BBHI), +24,73%, ke Rp 3.530, transaksi Rp 136,2 M
DMS Propertindo (KOTA), +19,77%, ke Rp 206, transaksi Rp 78,3 M
Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS), +12,82%, ke Rp 88, transaksi Rp 37,5 M
Agro Yasa Lestari (AYLS), +10,40%, ke Rp 138, transaksi Rp 27,2 M
Top Losers
IDeA Indonesia Akademi (IDEA), saham -9,47%, ke Rp 153, transaksi Rp 7,1 M
Karya Bersama Anugerah (KBAG), -5,88%, ke Rp 64, transaksi Rp 36,7 M
Limas Indonesia Makmur (LMAS), -4,10%, ke Rp 117, transaksi Rp 14,2 M
Digital Mediatama Maxima (DMMX), -3,90%, ke Rp 3.200, transaksi Rp 42,6 M
MegaPower Makmur (MPOW), -3,50%, ke Rp 138, transaksi Rp 24,3 M
Saham SBMA menduduki 'pucuk' top gainers setelah melejit hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 25,00% ke Rp 470/saham. Dengan ini, sejak debut pada Rabu (8/9) pekan lalu, saham SBMA berhasil menembus ARA dalam 4 hari beruntun.
Sebagai informasi, SBMA menjadi emiten ke-36 di bursa dengan melepas sebanyak 278.400.000 saham dengan harga penawaran umum Rp 180 per saham. Sehingga, dari IPO ini, perusahaan meraih dana Rp 50,11 miliar.
Dana yang dihimpun dari Penawaran Umum ini, akan digunakan SBMA untuk mengembangkan bisnis dan menaikkan kapasitas produksi perusahaan.
Bersama saham SBMA, saham BBHI melonjak hingga ARA 24,73% ke Rp 3.530/saham, melanjutkan kenaikan sejak 2 hari perdagangan sebelumnya. Dalam sepekan, saham BBHI melejit 61,93% dan dalam sebulan melesat 41,20%.
Kenaikan saham BBHI sejak Jumat (10/9) pekan lalu terjadi merespons rencana penawaran umum terbatas (PUT) III dalam rangka penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Berdasarkan prospektus yang disampaikan di BEI, PT Mega Corpora yang menjadi pemegang saham pengendali (dengan kepemilikan 90%), memiliki opsi mengalihkan HMETD yang menjadi haknya kepada "investor tertentu yang memiliki komitmen untuk mendukung permodalan dan kegiatan usaha perseroan."
Dalam PUT ke-III ini, eks Bank Harda tersebut akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 11 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100/unit yang akan ditawarkan melalui PMHMETD atau 94,15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Berbeda nasib, saham KBAG anjlok 5,88% ke Rp 64/saham. Saham ini kembali bergairah selama sepekan lalu, dengan melesat 4 kali dan stagnan sekali, setelah cenderung 'tidur' sejak akhir tahun lalu.
Dalam sepekan, saham KBAG melonjak 23,08%, sementara dalam sebulan melejit 28,00%.
Kemudian, saham DMMX melemah 3,90%, setelah naik 2,15% pada Jumat pekan lalu. Dalam seminggu terakhir saham DMMX naik 3,23%, sedangkan dalam sebulan turun 4,48%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)