Antam Masih Pede Banget Jualan Emas 18 Ton Tahun Ini

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
Jumat, 10/09/2021 09:25 WIB
Foto: Dok Antam

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) memproyeksikan tahun ini bisa menjual emas sampai dengan 18 ton. Sampai dengan semester I 2021, penjualan emas Antam mencapai 13.341 kg atau 13,3 ton.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam, Anton Herdianto, menyampaikan harapannya agar penjualan 18 ton emas tahun ini bisa tercapai.

"Target tahun ini 18 (ton). Melihat ini, kita harap bisa tercapai," ujarnya dalam Public Expose Live 2021, Kamis (9/9/2021).


Dia mengatakan, saat ini Antam menemui kendala dalam berjualan emas. Akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk mengendalikan penularan kasus Covid-19, menurutnya penjualan emas jadi lesu.

Pasalnya, selama PPKM berlangsung, beberapa outletnya terpaksa harus ditutup, sehingga pelanggan Antam tidak bisa bertransaksi di outlet.

"Emas ini tantangannya PPKM. Begitu PPKM, beberapa outlet tutup, nggak bisa datang pelanggan kita," ungkapnya.

Pihaknya pun berharap agar pandemi ini bisa dikendalikan, sehingga mobilitas masyarakat bisa kembali normal.

"Dari sisi penjualan turun drastis. Kita harap Covid bisa dikendalikan," harapnya.

Harga emas dunia bergerak naik pada perdagangan Kamis (9/9/2021) pukul 05:33 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.789,67/troy ons, naik 0,04% dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Harga sang logam mulia turun dalam dua hari perdagangan terakhir. Kemarin, harga terkoreksi 0,29% dan hari sebelumnya sempat ambles 1,59%.

Namun, investor tidak perlu cemas. Sebab, peluang kenaikan harga masih terbuka. Sentimen apa yang bisa mengangkat harga emas?

Penentu pergerakan harga sang logam mulia adalah nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Kedua aset ini punya hubungan yang berbanding terbalik.

Saat ini dolar AS sedang di atas angin. Pada pukul 05:43 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,15%.

Emas adalah komoditas yang dibanderol dengan dolar AS. Saat dolar AS mengalami apresiasi, emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain.

Permintaan emas turun, harga pun mengikuti. Oleh karena itu, sejatinya peluang kenaikan harga emas menjadi terbatas sepanjang dolar AS masih perkasa.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bukti Gonjang-ganjing Trump Bikin Bisnis Tambang Emas Melejit