Dibayangi Kekhawatiran Varian Mu, Wall Street Dibuka Variatif

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
08 September 2021 20:49
In this photo provided by the New York Stock Exchange, trader Americo Brunetti works on the floor, Thursday, March 25, 2021. Stocks are wobbling in afternoon trading Thursday as a slide in technology companies is being offset by gains for banks as bond yields stabilize.(Courtney Crow/New York Stock Exchange via AP)
Foto: AP/Courtney Crow

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka variatif pada Rabu (8/9/2021), di tengah kekhawatiran investor melihat prospek pertumbuhan ekonomi AS di tengah penyebaran virus Covid-19 varian delta dan munculnya varian Mu.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik hanya 3 poin pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi 68,8 poin (+0,2%) ke 35.168,76. Namun, indeks S&P 500 surut 1 poin (-0,02%) ke 4.519,02 sedangkan Nasdaq drop 47,8 poin (-0,31%) ke 15.326,51.

Investor mengantisipasi pasar yang penuh volatilitas pada September. Koreksi berpeluang terjadi setelah indeks S&P 500 telah menguat 20% sepanjang tahun berjalan, tanpa sekalipun pernah terkoreksi hingga sebesar 5%.

"Kami melihat pergerakan tak mulus pada September-Oktober sebagai transisi tahap akhir menuju pertengahan siklus," tulis Kepala Perencana Lintas Aset Morgan Stanley Andrew Sheets seperti dikutip CNBC International.

Kemarin indeks S&P 500 melemah 0,3% di tengah transaksi yang cenderung tipis. Indeks Dow Jones anjlok 260 poin, sedangkan Nasdaq menguat tipis, kurang dari 0,1% tapi cukup untuk membuatnya menembus level tertinggi baru.

Pada Rabu, Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis data penyerapan tenaga kerja dan survei keluar-masuk orang dari pasar kerja. Data ini bakal diperhatikan setelah kemarin data slip gaji ternyata mengecewakan dengan hanya ada 235.000 slip gaji baru yang dicetak, jauh dari ekspektasi pasar sebanyak 720.000.

Di sisi lain, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dijadwalkan merilis survei aktivitas bisnis yang tertuang dalam "Beige Book." Pasar akan mencari tahu peluang The Fed memperlambat pemberlakuan kebijakan tapering (pengurangan pembelian obligasi di pasar).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular