Saham GPSO & NOBU Ngegas, Awas Ritel Nilai Transaksi Kecil!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
07 September 2021 09:40
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten pendatang baru yang bergerak di bisnis distributor alat survey, PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) dan emiten bank Grup Lippo PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) melonjak dan memuncaki daftar top gainers pada awal perdagangan hari ini, Selasa (7/9/2021).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.12 WIB, saham GPSO menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 24,79% ke Rp 302/saham, melanjutkan kenaikan 34,44% pada debut Senin (6/9) kemarin.

Kendati melesat tinggi, nilai transaksi GPSO tidak begitu jumbo, yakni Rp 1,34 miliar dengan volume perdagangan mencapai 4,45 juta saham. Nilai kapitalisasi saham ini pun tergolong mini, yakni Rp 201,33 miliar.

Sebelumnya, Geoprima Solusi menawarkan sebanyak 166,66 juta saham atau setara 25% dari nilai ditempatkan dan disetor perseroan dengan harga penawaran umum (initial public offering/IPO) Rp 180 per saham.

Dengan demikian, dari IPO ini, perusahaan distributor alat survey South Group di Indonesia ini meraih dana senilai Rp 29,99 miliar.

Bersamaan dengan IPO, Geoprima juga menerbitkan sebanyak 166,66 juta waran seri pertama yang diberikan secara cuma-cuma yang menyertai 33,33% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh.

Seluruh dana yang diperoleh selanjutnya akan digunakan seluruhnya untuk mendanai belanja modal, antara lain untuk pembelian aset berupa ruko dan pembelian peralatan berupa Lidar Optech untuk meningkatkan kapasitas operasional Perseroan.

Selain belanja modal tersebut, sebagian dana juga akan digunakan untuk mendanai modal kerja, antara lain untuk pembelian persediaan berupa Unmanned Aerial Vehicle, untuk biaya pemasaran, promosi, dan iklan, serta untuk biaya sewa kantor perwakilan.

Sementara, saham NOBU melejit 16,12% ke Rp 1.405/saham, usai naik 0,83% pada Senin kemarin. Dengan ini, dalam sepekan saham NOBU melesat 9,34% dan dalam sebulan menguat 4,46%.

Nilai transaksi NOBU tercatat sebesar Rp 8,38 miliar dengan volume perdagangan mencapai 5,82 juta saham. Adapun nilai kapitalisasi pasar NOBU sebesar Rp 6,21 triliun.

Di tengah kenaikan saham NOBU, investor asing mencatatkan jual bersih Rp 1,50 miliar di pasar reguler pagi ini.

Kabar teranyar, NOBU akan melakukan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 500.000.000 (500 juta) saham baru Perseroan.

Nilai nominal rights issue tersebut sebesar Rp 100 per saham atau setara dengan 10,13% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PMHMETD.

Mulanya, NOBU akan meminta restu terkait aksi korporasi ini kepada para pemegang saham lewat rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 3 September lalu.

Namun, dalam pemberitahuan terbaru, sehubungan dengan adanya permintaan perubahan dan/atau tambahan informasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait rights issue, NOBU memutuskan untuk menunda RUPSLB tersebut.

Dalam prospektus NOBU terbaru, PT Grahaputra Mandirikharisma (GPMK) akan bertindak sebagai Pembeli Siaga jika ada sisa saham baru yang tidak diambil oleh pemegang HMETD.

Seluruh dana yang diperoleh dari pelaksanaan rights issue ini, setelah dikurangi komisi-komisi, biaya0biaya, ongkos-ongkos dan pengeluaran-pengeluaran lainnya, akan digunakan untuk pembelian Aset GPMK.

Aset yang dimaksud, yakni seluruh Gedung A Universitas Pelita Harapan, Jl. MH Thamrin No. 1 Lippo Karawaci, Tangerang, Banten dengan nilai sebesar Rp 132 miliar, dan sebagian ruang dalam Gedung Gajah Mada Tower Lantai G, 1 dan 2, Jl. Gajah Mada No. 25- 26, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat dengan nilai sebesar Rp 61 miliar.

Selanjutnya, setelah digunakan untuk pembelian Aset GPMK, sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Resmi Listing! Saham Emiten Anyar GPSO & OILS Terbang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular