Resmi Listing! Saham Emiten Anyar GPSO & OILS Terbang

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
Senin, 06/09/2021 10:19 WIB
Foto: IPO PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS) 6 September 2021/BEI

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan dua emiten baru pada perdagangan di awal pekan ini, Senin (6/9/2021). Perusahaan distributor alat survey, PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) dan produsen eksportir minyak kelapa, PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS) menjadi emiten ke 30-dan 31 yang tercatat di BEI pada tahun ini.

Geoprima Solusi menawarkan sebanyak 166,66 juta saham atau setara 25% dari nilai ditempatkan dan disetor perseroan dengan harga penawaran umum (initial public offering/IPO) Rp 180 per saham.

Dengan demikian, dari IPO ini, perusahaan distributor alat survey South Group di Indonesia ini meraih dana senilai Rp 29,99 miliar.


Bersamaan dengan IPO, Geoprima juga menerbitkan sebanyak 166,66 juta waran seri pertama yang diberikan secara cuma-cuma yang menyertai 33,33% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh.

Data BEI mencatat, saat debut perdana, saham GPSO menyentuh level auto reject atas (ARA) dengan penguatan sebesar 34,44% ke level Rp 242 per saham.

Foto: IPO PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO), Senin 6 September 2021/BEI
IPO PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO), Senin 6 September 2021/BEI

Direktur Utama GPSO, Karnadi Margaka mengatakan, kendati kondisi global maupun dalam negeri yang masih belum stabil sebagai akibat adanya pandemi Covid-19, proses penawaran umum secara keseluruhan telah berjalan dengan lancar.

Menurut dia, tingginya antusiasme masyarakat terhadap IPO Perseroan juga menunjukkan kepercayaan dan harapan masyarakat yang tinggi terhadap pasar modal di Indonesia pada umumnya dan para prospek usaha perseroan secara khusus.

"Prospek usaha industri geospatial di tahun-tahun mendatang seiring dengan pemulihan ekonomi global maupun ekonomi nasional," katanya.

Seluruh dana yang diperoleh selanjutnya akan digunakan seluruhnya untuk mend anai belanja modal, antara lain untuk pembelian aset berupa ruko dan pembelian peralatan berupa Lidar Optech untuk meningkatkan kapasitas operasional Perseroan.

Selain belanja modal tersebut, sebagian dana juga akan digunakan untuk mendanai modal kerja, antara lain untuk pembelian persediaan berupa Unamanned Aerial Vehicle, untuk biaya pemasaran, promosi, dan iklan, serta untuk biaya sewa kantor perwakilan.

Sementara itu, perusahaan produsen dan eksportir minyak kelapa, Indo Oil Perkasa, menawarkan sebanyak 150 juta saham baru atau setara 33% dari modal disetor dengan harga pelaksanaan Rp 270 per saham, sehingga, dari IPO ini, perseroan meraih dana sebesar Rp 40,50 miliar.

Saat debut perdana melantai di bursa, saham OILS terpantau menguat 15,56% ke level Rp 312 per saham.

Rencananya, dana yang diperoleh perseroan dari hasil IPO tersebut akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja pembelian bahan baku produksi.

Saat ini, produk-produk IOP telah dipasarkan ke Sri Langka, Malaysia dan Tiongkok, dan siap diluncurkan ke negara-negara Asia Tenggara lainnya dan menjadi urutan ke-7 eksportir minyak kopra terbesar di Indonesia.

Kapasitas produksi IOP mencapai 100 ton minyak kopra (CNO) per hari atau setara dengan 150 ton kopra per hari. Rencananya kapasitas produksi akan segera ditingkatkan menjadi 300 ton per hari. Operasional produksi ditunjang oleh gudang yang dapat menampung 4.000 ton bahan mentah, tangki minyak dengan kapasitas 500 ton, serta gudang kopra berkapasitas 3.000 ton.

Dilihat prospeknya, CNO saat ini cukup menjanjikan karena tuntutan pasar lebih besar dari pasokan.

Negara-negara yang memproduksi produk turunan CNO seperti Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Tiongkok, membutuhkan pasokan dari negara-negara produsen kelapa yang tergabung dalam Asia Pacific Coconut Community (APCC), di mana Indonesia termasuk di dalamnya.

IOP juga berencana membuka pasar baru di Thailand, Turki, Timur Tengah, dan Eropa dan saat ini sedang menyiapkan perizinannya.


(tas/tas)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Berkat Ini, OJK Yakin Minat IPO - Investasi Anak Muda Melonjak