Wow! Tabungan Orang Tajir RI Malah Naik Saat Ada Varian Delta

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
Jumat, 03/09/2021 14:45 WIB
Foto: Infografis/ 100 Ribu Warga RI Tabungannya Diatas Rp 5 M/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat kenaikan jumlah simpanan nasabah di perbankan sebesar Rp 650 triliun menjadi Rp 7.038 triliun per Juli 2021.

Jumlah ini tercatat meningkat 10,18% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 6.388 triliun.

Dilihat berdasarkan jenisnya, proporsi terbesar simpanan merupakan produk deposito (40,15%), diikuti oleh tabungan (32,01%), giro (26,87%), serta deposit on call dan sertifikat deposito (0,97%).


Giro mengalami pertumbuhan simpanan tertinggi secara tahunan, atau tumbuh sebesar 17,51%, diikuti oleh tabungan sebesar 13,66%, dan deposito sebesar 4,14%.

LPS juga mencatat, semua kategori (tier) simpanan mengalami pertumbuhan positif dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada tier dengan saldo rekening di atas Rp 5 miliar.

Kenaikan jumlah simpanan tersebut diiringi dengan kenaikan jumlah rekening simpanan nasabah per Juli 2021 sebesar 12,6% atau bertambah 40.251.228 rekening secara tahunan menjadi 359.949.911 rekening dari posisi Juli tahun lalu 319.698.683 rekening.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pada Juli 2021 secara tahunan, nominal simpanan pada umumnya memang mengalami kenaikan, namun secara bulanan terjadi penurunan nominal simpanan dengan tiering di atas Rp2 miliar yakni sebesar -0,1% setara dengan Rp 3,83 triliun.

"Artinya, dana pada tiering tersebut yang mayoritas merupakan dana milik korporasi mulai terdistribusi merata. Hal ini mengindikasikan bahwa pemulihan ekonomi nasional tengah bergerak ke arah yang lebih baik, terlihat dari dunia usaha yang mulai bersiap untuk kembali melakukan ekspansi," ungkap Purbaya.

Purbaya pun menjelaskan, merebaknya varian Delta sempat menyebabkan perlambatan aktivitas ekonomi yang terjadi karena pelaksanaan PPKM Darurat (Level 4) mulai awal Juli sampai sekitar minggu ketiga Agustus.

Namun demikian, lanjut dia, kebijakan PPKM ini beserta program vaksinasi masyarakat secara intensif oleh Pemerintah, memberikan dampak yang baik dalam menurunkan kasus positif COVID-19 serta Bed Occupancy Rate (BOR) nasional.

"Melihat perkembangan yang baik ini, dunia usaha kembali optimis, seperti yang tercermin pada PMI Manufaktur Indonesia yang pada Agustus meningkat menjadi 43,7 dari bulan Juli yang sempat menurun ke level 40,1," ungkapnya.


(hps/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Vs Iran Bikin Harga Minyak Naik & Bursa Saham "Ambyar"