Kasus Corona di Singapura Nanjak Terus, Dolarnya Liar!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Jumat, 03/09/2021 13:28 WIB
Foto: Ilustrasi dolar Singapura (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penambahan kasus penyakit akibat virus corona di Singapura terus menanjak, padahal vaksinasi semakin gencar dilakukan. Alhasil, dolar Singapura bergerak liar melawan rupiah pada perdagangan Jumat (3/9/2021), setelah membukukan penguatan 2 hari beruntun.

Melansir data Refinitiv, dolar Singapura sempat turun 0,22% melawan rupiah, kemudian berbalik menguat ke Rp 10.636,55/SG$. Setelahnya, Mata Uang Negeri Merlion ini keluar masuk zona merah, sebelum berada di Rp 10.622,67/SG$ pada pukul 12:50 WIB.

Kemarin, Singapura melaporkan penambahan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) sebanyak 191 orang, terbanyak sejak 20 Juli lalu ketika bertambah 195 orang. Jika penambahan tersebut juga dilewati, Singapura akan mencatat kasus tertinggi sejak Agustus tahun lalu.


Kenaikan tersebut terjadi saat pemerintah Singapura semakin gencar melakukan vaksinasi. Hingga saat ini, sudah 75% dari total populasi Singapura yang mendapatkan suntikan vaksin lengkap, dan 2,8% baru dosis pertama.

Lonjakan kasus Covid-19 tersebut berdampak pada perekonomian Singapura. Penjualan ritel di bulan Juli dilaporkan tumbuh hanya 0,2% dari tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Sementara di bulan sebelumnya, penjualan ritel meroket 26% YoY.

Di bulan Juli, pemerintah Singapura mengetatkan pembatasan sosial guna meredam penyebaran Covid-19, alhasil penjualan ritel pun terpukul.

Sementara itu, IHS Markit hari ini melaporkan aktivitas manufaktur yang dilihat dari purchasing managers' index (PMI) menurun menjadi 52 di bulan Agustus, dari sebelumnya 56,7.

Meski menurun, sektor manufaktur tersebut masih menunjukkan ekspansi (angka indeks di atas 50). Sementara Indonesia, IHS Markit Rabu lalu melaporkan PMI manufaktur Indonesia masih mengalami kontraksi (indeks di bawah 50) di bulan Agustus, meski membaik dari bulan sebelumnya. Angka PMI bulan Agustus dilaporkan sebesar 43,7 dari sebelumnya 40,1.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor