Harga Emas Bakal Hadapi 'Ombak' Ganas!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 September 2021 06:19
Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Ilustrasi Emas Perhiasan (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia bergerak naik pada perdagangan pagi ini. Ke depan, prospek sang logam mulia sepertinya masih berkilau.

Pada Rabu (1/9/2021) pukul 06:06WIB, harga emas di pasar spot tercatat US$ 1.813,56/troy ons, mengutip catatan Reifinitiv. Naik tipis hampir flat 0,01% dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Sepanjang Agustus 2021, harga emas terpantau datar saja. Terjadi koreksi, tetapi sangat tipis yaitu 0,001% secara point-to-point.

Namun, masa depan harga emas rasanya lumayan cerah. Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga emas bisa menguji titik resistance di US$ 1.826/troy ons. Penembusan di titik ini akan membawa harga naik naik ke arah US$ 1.841/troy ons.

"Harga logam ini sudah mulai stabil di kisaran US$ 1.808/troy ons. Ini menandakan tren penurunan sudah berbalik," sebut Wang dalam risetnya.

emasSumber: Reuters

Menurut Wang, harga emas akan 'berlayar' di tiga gelombang. 'Ombak' ini lumayan ganas karena bisa membuat harga terombang-ambing lumayan signifikan.

Tiga gelombang tersebut, tambah Wang, bisa dengan cepat membawa harga emas naik ke US$ 1.856/troy ons. Namun ketika harga menembus ke bawah titik support US$ 1.808, maka bisa jatuh ke US$ 1,797 /troy ons.

"Melihat grafik pergerakan harga harian, akan ada tiga gelombang yang kurang lebih sama panjangnya. Saat ini kita sedang berada di gelombang C, yang kemungkinan membawa harga emas naik sampai ke US$ 1.916/troy ons.

"Setelah harga menyentuh US$ 1.916,4/troy ons, maka ada risiko koreksi dengan titik support di US$ 1.828/troy ons. Namun sepertinya koreksi tidak akan terlalu dalam, mungkin hanya sampai ke US% 1.862/troy ons," terang Wang.

emasSumber: Reuters

TIM RISET CNBC IDNONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular