Ulasan Sepekan

Kasus Covid-19 Kian Terkendali, IHSG Menguat Tipis

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
28 August 2021 19:50
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham nasional sepekan ini berhasil menguat, meski tipis, memanfaatkan sentimen positif yang berhembus dari bursa global menyusul konfirmasi bahwa suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) tak bakal dinaikkan dalam waktu dekat sementara kasus Covid-19 di dalam negeri kian terkendali.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (27/8/2021) melemah 0,28% menjadi 6.041,366. Namun dalam hitungan sepekan, IHSG terhitung menguat sebesar 0,18% atau 10,59 poin dibandingkan dengan posisi penutupan akhir pekan lalu di level 6.030,772.

Dalam 5 hari perdagangan pekan ini, indeks acuan utama bursa nasional ini menguat hanya dua hari, yakni pada Senin dan Rabu. Reli terbesar terjadi pada hari Senin, yakni sebesar 1,31% sehingga melambungkan IHSG kembali ke level psikologis 6.100. Minimnya koreksi dalam 3 hari perdagangan pekan ini tak mampu membalikkan IHSG ke zona merah.

Mengawali pekan, IHSG melesat jelang pengumuman perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Jawa dan Bali pada Senin. Pelaku pasar yakin kebijakan PPKM kian efektif sehingga mereka mengakumulasi yang didera koreksi masif sepekan sebelumnya.

Kasus Covid-19 pada saat itu dilaporkan menurun dengan 12.408 kasus sehari per Minggu (22/8/2021), atau lebih rendah dari hari sebelumnya 16.744 kasus. Capaian ini merupakan terendah sejak 16 Juni 2021.

Selanjutnya, IHSG bergerak volatil mengikuti arah perkembangan spekulasi mengenai kebijakan tapering (pengurangan pembelian obligasi di pasar sekunder AS) yang akan dijalankan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan total nilai perdagangan sepekan turun menjadi Rp 58,4 triliun, yang didapat dari transaksi 117,6 miliar saham sebanyak 7,4 juta kali. Investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp 811,22 miliar.

Aksi beli terbesar menimpa saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), di mana investor asing mencetak net buy senilai Rp 2,3 triliun. Saham unicorn (perusahaan rintisan digital/startup bervaluasi di atas US$ 1 miliar) PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menyusul dengan nilai pembelian bersih Rp 1,7 triliun.

Namun demikian, dari sisi nilai total transaksi, saham bank digital PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) memimpin dengan nilai perdagangan sepekan mencapai Rp 2,4 triliun, diikuti BBCA sebesar Rp 2,3 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular