
Fed Funds Rate Terkonfirmasi Tetap Rendah, Rupiah Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah sepanjang pekan ini melibas dolar Amerika Serikat (AS) di tengah konfirmasi bahwa suku bunga acuan AS bakal tetap rendah, meski kebijakan tapering bakal dimulai akhir tahun ini.
Mata Uang Garuda berada di level Rp 14.415 per dolar AS pada Jumat (27/8/2021), atau tak berubah dari posisi penutupan Kamis. Namun sepanjang pekan, rupiah terhitung menguat 0,24% (35 poin). Padahal, sepekan lalu nilai rupiah melemah 0,45% di angka Rp 14.450/dolar AS.
Penguatan terjadi dalam 2 hari pertama perdagangan sepekan ini, dan kemudian terus tergerus hingga penghujung pekan meski dengan laju koreksi yang melemah dan berujung stagnan pada perdagangan Jumat.
Penguatan rupiah terjadi lebih karena faktor eksternal, di mana indeks dolar AS sepanjang pekan ini sebenarnya juga melemah, dari 93,496 Jumat pekan lalu menjadi 92,686 kemarin. Indeks dolar AS mengukur nilai tukar Greenback terhadap mitra dagang utamanya.
Pelemahan terjadi setelah pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) yakni Federal Reserve (The Fed) dalam simposium Jackson Hole menyatakan bahwa pihaknya tidak akan terburu-buru memakai instrumen suku bunga untuk melakukan pengetatan moneter.
Penaikan suku bunga acuan (Fed Funds Rate) bakal memicu aksi buru kupon obligasi pemerintah AS, yang kian menarik mengikuti tren penguatan imbal hasil (yield) US Treasury di pasar sekunder.
Pemodal global pun cenderung memilih surat berharga milik negara Adidaya tersebut, ketimbang instrumen serupa di negara berkembang yang selisih imbal hasilnya (spread) kian mengecil, tetapi menjadi kurang menarik karena premi risiko yang masih tinggi.
Perpindahan alokasi investasi dari negara berkembang ke negara maju tersebut bakal menekan mata uang di negara berkembang. Itulah sebabnya ketika The Fed diproyeksikan tak terburu-buru menaikkan suku bunga, pelaku pasar masih nyaman memegang aset berbasis mata uang lokal di negara berkembang, termasuk di Indonesia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terimbas Kebijakan Hawkish The Fed, Rupiah Kian Tertekan