
Saham MINA Cuan Bareng MPPA, NICL-BBYB Boncos!

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten pengembang properti dan hotel PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) dan emiten pengelola Hypermart milik Grup Lippo PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) menjadi jawara pada paruh kedua perdagangan hari ini, Jumat (27/8/2021).
Sementara, saham emiten tambang nikel PT PAM Mineral Tbk (NICL) bersama saham bank PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) menduduki daftar top losers.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah pada perdagangan menjelang akhir pekan ini. IHSG turun 0,28% ke posisi 6.041,366 pada penutupan sesi II perdagangan Jumat (27/8).
Menurut data BEI, ada 184 saham naik, 320 saham merosot dan 145 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,92 triliun dan volume perdagangan mencapai 18,98 miliar saham.
Di tengah terkoreksinya IHSG, investor asing pasar saham masuk ke bursa domestik dengan catatan bersih beli asing mencapai Rp 106,26 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 368,95 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (27/8).
Top Gainers
Sanurhasta Mitra (MINA), saham +34,00%, ke Rp 67, transaksi Rp 14,6 M
Djasa Ubersakti (PTDU), +24,46%, ke Rp 575, transaksi Rp 40,5 M
Matahari Putra Prima (MPPA), +11,11%, ke Rp 900, transaksi Rp 109,7 M
Trimitra Propertindo (LAND), +7,62 %, ke Rp 113, transaksi Rp 21,6 M
Wintermar Offshore Marine (WINS), +6,52%, ke Rp 147, transaksi Rp 34,6 M
Top Losers
PAM Mineral (NICL), saham -6,77%, ke Rp 124, transaksi Rp 146,6 M
Bank Neo Commerce (BBYB), -6,74%, ke Rp 1.590, transaksi Rp 400,0 M
Primarindo Asia Infrastructure (BIMA), -6,72%, ke Rp 125, transaksi Rp 13,8 M
Bank Ganesha (BGTG), -6,62%, ke Rp 254, transaksi Rp 66,9 M
Guna Timur Raya (TRUK), -6,25%, ke Rp 120, transaksi Rp 16,4 M
Saham MINA memimpin top gainers dengan kenaikan 34,00% ke Rp 67/saham, setelah kemarin ditutup stagnan di Rp 50/saham. Saham ini tergolong 'saham tidur' karena jarang sekali bergerak di bursa. Dalam sebulan terakhir, saham MINA hanya bergerak 6 kali dengan 3 di antaranya menguat dan 3 sisanya melemah.
Selain saham MINA, saham MPPA melesat 11,11% ke Rp 900/saham, rebound dari koreksi 2,99% pada Kamis kemarin. Dalam sepekan saham ini naik 14,65%, sementara dalam sebulan minus 2,70%.
Kabar teranyar, perusahaan investasi yang berkedudukan di British Virgin Islands Connery Asia Limited melakukan pembelian saham MPPA senilai Rp 258 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi di BEI yang disampaikan Direktur MPPA, Eddy Harsono Handoko, transaksi pembelian tersebut dilaksanakan pada 6 Agustus 2021.
Connery Asia membeli sebanyak 255.624.100 saham MPPA dengan harga pembelian rata-rata Rp 1.008,15 per saham. Sehingga setelah transaksi ini, kepemilikan saham Connery meningkat menjadi sebanyak 823.971.902 saham dari sebelumnya sebanyak 568.347.802 saham.
"Tujuan transaksi untuk investasi dengan kepemilikan langsung," tulis Direktur MPPA, Eddy Harsono, dikutip Kamis (19/8).
Berbeda nasib, saham NICL anjlok hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) Rp 124/saham, melanjutkan tren ARB selama 2 hari terakhir. Dengan ini, dalam sepekan saham NICL merosot 11,43%, sementara dalam sebulan anjlok 36,73%.
Setali tiga uang, saham BBYB juga anjlok hingga ARB 6,74%, melanjutkan koreksi 6,83% pada perdagangan Kamis. Dalam sepekan saham ini masih naik 18,22%, sementara dalam sebulan 'meroket' 191,74%.
Saham BBYB, bersama belasan saham bank mini lainnya, ramai-ramai dilego investor hari ini setelah dalam beberapa hari terakhir saham bank mini kembali bergairah pasca-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan beleid baru soal bank digital pada Kamis (19/8) pekan lalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit