IHSG Terpuruk ke Zona Merah di Penutupan Sesi Pertama

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
27 August 2021 11:48
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot ke teritori negatif pada perdagangan sesi pertama Jumat (27/8/2021), di tengah kecenderungan investor merealisasikan keuntungannya usai reli kemarin.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.032,828 atau turun 25,25 poin (-0,42%) pada penutupan siang. Dibuka melemah 0,09% ke 6.052,827, indeks acuan utama bursa ini langsung terperosok hingga menyentuh level terendah hariannya pada 6.021,954 beberapa menit usai pukul 09:00 WIB.

SelepasĀ itu, IHSG sempat berupaya bangkit hingga kembali ke jalur hijau pada pukul 09:20, dan menyentuh level tertinggi hariannya pada 6.066,491 jelang pukul 10:00 WIB. Namun selepas itu, IHSG terus tertekan hingga penutupan sesi pertama. Sebanyak 289 saham melemah, 189 lain menguat, dan 158 sisanya flat.

Nilai transaksi bursa anjlok menjadi hanya Rp 5 triliun yang melibatkan 12 miliaran saham dalam transaksi sebanyak 834.000-an kali. Namun, mayoritas investor asing memilih memanfaatkan situasi untuk memborong saham, dengan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 72,5 miliar.

Aksi beli asing terutama menimpa saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dengan nilai pembelian masing-masing sebesar Rp 37,2 miliar dan Rp 31,1 miliar. Saham LPPF lompat 14,5% ke Rp 2.850 sedangkan BUKA turun 0,6% ke Rp 865/unit.

Sebaliknya, saham yang dilego asing adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dengan nilai penjualan masing-masing sebesar Rp 26,7 miliar dan Rp 18,9 miliar. Keduanya kompak melemah, masing-masing sebesar 0,4% ke Rp 5.800 dan 3,5% ke Rp 555/unit.

Dari sisi nilai transaksi, saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) memimpin dengan nilai Rp 223,8 miliar diikuti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 199 miliar, serta PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) senilai Rp 191,3 miliar.

Koreksi IHSG terjadi di tengah tren pergerakan mixed bursa utama kawasan Asia Pasifik. Koreksi dipimpin indeks Strait Times Singapura sebesar 0,81%. Sebaliknya, indeks bursa Taiwan memimpin penguatan, dengan reli sebesar 0,6%.

Volatilitas pasar nasional terjadi di tengah antisipasi pemodal global atas simposium Jackson Hole, yang dihadiri petinggi bank sentral seluruh dunia. Investor akan mencermati pidato bos Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell untuk mencari pertanda kapan bank sentral Amerika Serikat (AS) tersebut akan mulai mengurangi suntikan likuiditas ke pasar.

Ketika kebijakan yang disebut tapering tersebut diberlakukan, maka risiko capital outflow di negara berkembang pun terbuka kian lebar, terutama jika negara maju telah berhasil mengendalikan penyebaran virus Covid-19 sementara negara berkembang masih kedodoran, sehingga pemulihan ekonomi mereka tertinggal.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular