Klaim Tunjangan Pengangguran Meninggi, Bursa AS Dibuka Mixed

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
26 August 2021 21:00
A specialist trader works at his post on the floor of the New York Stock Exchange, (NYSE) in New York, U.S., March 22, 2018. REUTERS/Brendan McDermid
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka variatif pada perdagangan Kamis (26/8/2021), menyusul aksi pecah rekor indeks S&P 500 pada penutupan kemarin.

Klaim tunjangan pengangguran sepekan lalu tercatat di angka 353.000, atau di atas proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan 350.000 warga AS mengajukan klaim untuk mendapat tunjangan pengangguran.

Indeks Dow Jones Industrial Average pun tertekan 77,9 (-0,2%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 25 menit berbalik menjadi reli 52,9 poin (+0,15%) ke 35.458,4. Indeks Nasdaq naik 1,7 poin (+0,01%) ke 15.043,57 tapi S&P 500 surut 3,9 poin (-0,09%) ke 4.492,27.

Saham Zoom Video melesat 5% di pembukaan setelah Morgan Stanley merekomendasikan beli. Beberapa perusahaan yang akan merilis kinerja keuangan kuartal II-2021 di antaranya Dell Technologies, Gap, HP dan Abercrombie & Fitch.

Sementara itu, Produk Domestik Bruto (PDB) versi yang terupdate per kuartal lalu dilaporkan sebesar 6,6% atau di bawah estimasi Dow Jones yang memprediksi angka 6,7% pada kuartal II-2021 (atau sedikit lebih baik dari yang dirilis sebelumnya sebesar 6,5%).

Pasar mencermati pidato Powell dalam simposium Jackson Hole dan akan memantau kapan The Fed mungkin akan mulai meluncurkan program tapering (pengurangan pembelian surat berharga guna menyediakan likuiditas ke pasar).

Kepada CNBC International, Presiden The Fed Kansas City Esther George mengatakan bahwa kebijakan tapering layak dilakukan menyusul kemajuan yang sudah terlihat selama ini. Dia tak memberikan detil kapan kebijakan tersebut akan dimulai secara resmi.

"Jika anda lihat kenaikan data tenaga kerja bulan lalu, bulan sebelumnya, angka inflasi saat ini, saya pikir terlihat bahwa level akomodasi yang kami sediakan saat ini kemungkinan tak diperlukan di skenario sekarang... Jadi saya akan siap berbicara mengenai tapering lebih cepat dari sebelumnya," tuturnya.

Pada Rabu, indeks S&P 500 menguat 0,22% ke level tertinggi baru, di atas level psikologis 4.500, dipimpin saham yang diuntungkan dari pembukaan kembali ekonomi seperti maskapai, kapal, dan keuangan. Itu merupakan kenaikan 105% dari level terendah pandemi. Nasdaq naik 0,15% ke level tertinggi baru juga, dan Dow Jones menguat 39 poin.

Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun-yang menjadi acuan pasar-menguat ke 1,352% di tengah meredanya kekhawatiran seputar penyebaran virus Covid-19 varian delta. Imbal hasil yang meninggi mengindikasikan harga turun karena investor melepasnya untuk beralih ke aset yang lebih berisiko dan menjanjikan keuntungan tinggi.

"Investor akan memantau simposium The Fed sepekan ini terkait komentar mengenai tapering atau saatnya penaikan suku bunga acuan," tutur Jim Paulsen, Kepala Perencana Investasi Leuthold Group, seperti dikutip CNBC International.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setelah Nasdaq Pecah Rekor, Wall Street Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular