Erick Thohir Tiba-tiba Kecewa di BUMN, Kenapa?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
26 August 2021 10:45
Pelantikan pejabat di Kementerian BUM. (Dok: BUMN)
Foto: Pelantikan pejabat di Kementerian BUM. (Dok: BUMN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ternyata memendam kekecewaan tersendiri. Pasalnya, dia menyebut penempatan direksi BUMN dari kalangan muda dan perempuan hingga saat ini masih belum mencapai target yang ditetapkan di tahun ini.

Padahal, kepemimpinan anak muda ditujukan untuk memastikan kepemimpinan dan kesetaraan tetap terjadi di perusahaan-perusahaan pelat merah.

Dia menyebut pemilihan pemimpin itu menjadi tonggak untuk korporasi karena akan berdampak kepada perkembangan korporasi ke arah yang lebih baik.

Namun, sayangnya di tengah tenggat waktu tahun ini yang sudah mendekati penghujung, target yang sudah ditetapkan ini masih belum tercapai.

"Saya ga segan-segan mengulang, mengingatkan bahwa kita ada target tahun ini. Kepemimpinan muda harus 5%, laporan terakhir baru 4%. Kesetaraan gender laporan terakhir 12%, dulu 14% ternyata baru 12%," kata Erick dalam acara Merdeka Berkarya Berkontribusi untuk Indonesia, Rabu kemarin (25/8/2021).

Namun demikian, meski belum mencapai target ini, Erick menegaskan bahwa penempatan direksi ini tidak hanya sekadar untuk mencapai target. Namun juga harus berbasis kapabilitas yang harus disepakati bersama.

Sebab jika salah menempatkan orang, maka akan berdampak pada target-target pencapaian BUMN yang tinggi setiap tahunnya.

Dia mencontohkan, hingga 2023 saja BUMN memiliki 88 target yang harus dicapai, mulai dari pembentukan sumber daya manusia melalui beasiswa, lingkungan dan keberpihakan kepada UMKM.

"Apalagi ini kondisi berat akibat Covid-19 ini benar-benar luar biasa. Kalau dulu di krisis 98 di mana UMKM menjadi tulang punggung, tetapi hari ini tulang punggungnya kena. Data-data terlihat jadi di mana-mana Himbara tau. Tabungan makin tinggi berarti yang besar makin besar, yang kecil makin kecil," ungkapnya.

Untuk itu, BUMN sebagai lokomotif pembangunan ekonomi sudah seharusnya memastikan bahwa perusahaan tetap sustain di tengah pandemi yang saat ini masih terus berlangsung. Sebab, pendapatan negara banyak berkurang sehingga peran BUMN sangat penting.

"Toh, kita percaya program-program yang dilakukan oleh negara kita saat ini sangat terlihat hasilnya di bawah maka harus diperbaiki. Nah, tapi inilah yang saya mau kepemimpinan transformasi di perusahaan-perusahaan BUMN harus terjadi. Karena inilah harus dipaksa, momentumnya ada, bukan sesuatu yang terjadi," katanya.

Erick juga membicarakan sejumlah hal, salah satunya soal kepemimpinan yang berkelanjutan (sustainable leadership).

Menurut dia, manusia memiliki keterbatasan dalam hidup, termasuk umur. Oleh karena itu, penting sekali calon pemimpin, baik itu muda, wanita maupun yang hari ini menjabat, melakukan transformasi atau mengambil kebijakan yang sustainable.

"Ini yang terus terang saya sendiri sangat amat mengkhawatirkan ketika sustainability ini terputus," ujar Erick.

Menurut dia, hal itu juga menjadi kekhawatiran menteri pertama di Kementerian BUMN, yaitu Tanri Abeng.

"Di setiap pergantian Kementerian BUMN sudah terpikir tapi masalahnya sustain tidak antara satu kepemimpinan satu dan berikutnya," kata Erick.

Itulah mengapa sejak awal, dia berkomitmen dan memastikan sustainability transformasi terjadi di Kementerian BUMN. Tidak hanya berdasarkan pemikiran sesaat atau ego sepihak, namun benar-benar terjadi dan berkelanjutan.

Erick bilang hal itu sudah terbukti dari dua wakil menteri BUMN yang berusia lebih muda. Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian ESDM Tedi Bharata yang baru berumur 38 tahun.

Bukti lain adalah keberadaan salah satu wanita yang menjabat sebagai deputi bidang keuangan dan manajemen risiko di Kementerian BUMN, yaitu Nawal Nelly (Deputi Kementerian BUMN bidang Keuangan dan Management Risiko). Kesetaraan jender, menurut Erick, dilakukan di semua lini kementerian

"Pertanyaannya, bisa nggak ini berlanjut? Oleh karena itu, saya berharap forum human capital ini menjadi motor transformasi yang ingin kita lakukan bersama-sama," katanya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sudah Direstui Jokowi, Erick: 10-15 BUMN Siap Go Public!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular