Pagi-pagi Harga Minyak Sudah Naik 1% Lebih, Ada Apa Gerangan?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 August 2021 08:14
Customers fill up their automobiles and gas containers with fuel at the Circle K on Wednesday, May 12, 2021 in Raleigh, N.C.  Several gas stations in the Southeast reported running out of fuel, primarily because of what analysts say is unwarranted panic-buying among drivers, as the shutdown of a major pipeline by hackers entered its fifth day.  (Robert Willett/The News & Observer via AP)
Foto: Pelanggan mengisi bbm mobil mereka dengan bahan bakar di Circle K pada hari Rabu, 12 Mei 2021 di Raleigh, NC. (Robert Willett / The News & Observer via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia bergerak naik pada perdagangan pagi ini. Tidak sekedar naik, tetapi melesat.

Pada Kamis (26/8/2021) pukul 06:47 WIB, harga minyak jenis brent tercatat US$ 72,25/troy ons. Melonjak 1,69% dibandingkan hari sebelumnya.

Sedangkan yang jenis light sweet harganya US$ 68,36/troy ons. Melejit 1,21%.

crude

Persepsi terhadap peningkatan permintaan, terutama di Amerika Serikat (AS), menjadi latar belakang kenaikan harga si emas hitam. US Energy Agency melaporkan, rata-rata pasokan produk minyak (yang menggambarkan permintaan) dalam empat pekan terakhir adalah 21 juta barel/hari. Ini adalah yang tertinggi sejak Maret 2020, sebelum pemerintah AS memberlakukan karantina wilayah alias lockdown untuk meredam pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Codi-19).

"Stok bahan bakar minyak (BBM) sudah banyak ditarik. Ini menggambarkan permintaan sudah pulih, kembali ke masa sebelum pandemi," kata Matt Smith, Director of Commodity Research di ClipperData, seperti dikutip dari Reuters.

Ditambah lagi pasokan sedang berkurang karena kebakaran fasilitas pengeboran minyak di Teluk Meksiko. Musibah ini menyebabkan pasokan minyak berkurang 400.000 barel/hari, dan mungkin produksi baru bisa berlanjut pada 30 Agustus 2021.

"Volatilitas di pasar masih berlanjut, termasuk di pasar komoditas. Namun kta bisa melihat harga minyak naik karena normalisasi ekonomi dunia berlanjut dan negara-negara anggota OPEC disiplin dalam mengelola pasokan," sebut Mark Haefele, Chief Investment Officer di UBS Global Wealth Management, juga dikutip dari Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular