
Alert! Saham BBYB Akulaku 'Digembok' Bareng Indosterling

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham emiten bank milik fintech Akulaku, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dan emiten yang bergerak di bidang teknologi Informasi, PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH)mulai sesi I perdagangan Rabu ini (25/8/2021).
Menurut pengumuman BEI, Rabu pagi, suspensi saham ini sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham BBYB dab TECH sehingga dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham tersebut.
"Penghentian sementara perdagangan saham ABBA tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham ABBA," tulis pengumuman BEI, Rabu (25/8).
"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," tulis BEI.
Data BEI mencatat, saham BBYB ditutup melesat 8,93% di level Rp 1.830/saham pada perdagangan Selasa kemarin (24/8), setelah sehari sebelumnya ditutup menyentuh batas auto rejection atas (ARA).
Meski sempat dua kali ditutup mendekati batas auto rejection bawah, selama sepekan saham ini masih mengalami peningkatan hingga 28,42%. Selain itu dalam sebulan terakhir harganya mengalami peningkatan signifikan, naik hingga 242%. Bahkan sejak awal tahun saham yang dulu sempat dikuasai oleh Asabri ini melejit 513%.
Sementara itu saham TECH yang dari awal tahun hingga pertengahan Mei masih 'tidur' alias tidak mengalami perubahan harga, tiba-tiba bergerak liar mulai dari awal Juni. Pada penutupan perdagangan Selasa kemarin saham ini ditutup naik 20% ke level Rp 9.000/saham.
Dalam seminggu harga saham ini naik 47,54%, selama sebulan terakhir saham ini hampir selalu ditutup di zona hijau, tercatat hanya empat hari perdagangan berada di zona merah, yang menyebabkan harga sahamnya naik hingga 183%.
Meskipun baru mulai bergerak pada pertengahan Mei menuju awal Juni, harga saham ini berhasil naik 1.025% sejak awal tahun.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap! Suspensi Saham BBYB Akulaku Dibuka Hari Ini
