Belanja APBN Dibayarin BI, Rencana SBN Tak Berubah!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
24 August 2021 08:35
Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Konferensi Pers KSSK Triwulan III 2021. (Tangkapan Layar youtube @Kemekeu RI)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Konferensi Pers KSSK Triwulan III 2021. (Tangkapan Layar youtube @Kemekeu RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tidak mengubah rencana penerbitan surat utang tahun ini meskipun sudah memastikan pembiayaan dari Bank Indonesia (BI) lewat Surat Keputusan Bersama (SKB) III.

"Tahun 2021 Rp 230 triliun itu sesuai dengan apa yang sudah direncanakan pemerintah untuk dikeluarkan tahun ini," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat Konferensi dengan Investor yang diselenggarakan pada Senin malam (23/8/2021).

"Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa prospek anggaran kita di akhir tahun ini tidak akan berubah dalam bentuk defisit," jelasnya.

Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini diperkirakan mencapai 5,8% atau lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebelumnya seiring dengan perubahaan perkiraan pertumbuhan ekonomi. Namun secara nominal, defisit turun menjadi Rp 961,5 triliun.

BI pada tahun ini akan ikut membantu pembiayaan melalui pembelian SBN baik di primary market dan private placement sebesar Rp 215 triliun. Selanjutnya di tahun depan sebesar Rp 224 triliun.

Sebagian dari beban bunga akan ditanggung oleh BI. Tingkat suku bunga akan mengacu pada reverse repo BI tenor 3 bulan.

"Kami sudah sepakat bahwa kami mengutamakan integritas, opsi yang utama bahwa pasar adalah prioritas. Itu adalah prinsipnya," kata Gubernur BI Perry Warjiyo pada kesempatan yang sama.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sejak Awal Tahun, BI Borong Surat Utang Pemerintah Rp 115 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular