
Asabri Raih Rp 585 M di Agustus, Porsi Saham BBYB Tinggal 4%

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan asuransi BUMN PT Asabri (Persero) lagi-lagi menjual saham bank milik Akulaku, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) sehingga porsinya dari sebelumnya mencapai di atas 20% kini tersisa menjadi hanya 4,28% per 12 Agustus 2021.
Sebagai informasi, pada kuartal I-2019 saham Asabri di BBYB masih sebanyak 21,91% atau 1.240.539.090 saham, sementara pada kuartal I-2020 saham Asabri masih 20,13% atau setara 1.240.539.090 saham.
Asabri memang secara perlahan mulai melega kepemilikan sahamnya sejak Akulaku masuk, akan tetapi aksi jual saham BBYB semakin agresif sejak beberapa pekan terakhir.
Berdasarkan laporan di Bursa Efek Indonesia (BEI), selama bulan Juli lalu Asabri diketahui telah melepas sebanyak 257 juta saham BBYB dalam beberapa kali transaksi, dengan kepemilikan saham berkurang dari 1,01 miliar saham (13,52%) menjadi 756,12 juta saham (10,09%).
Selanjutnya sepanjang bulan Agustus hingga hari Kamis minggu lalu (12/8), Asabri kembali menjual 435,24 juta saham BBYB. Transaksi tersebut menjadikan kepemilikan saham Asabri di BBYB menyusut menjadi 320,88 juta saham (4,28%).
Adapun rentetan transaksi yang terjadi hingga tanggal 12 Agustus adalah sebagai berikut:
- 2 Agustus Asabri melepas 80 juta saham dengan harga penutupan Rp 810/saham
- 3 Agustus Asabri melepas 40 juta saham dengan harga penutupan Rp 970/saham
- 5 Agustus Asabri melepas 75 juta saham dengan harga penutupan Rp 1.510/saham
- 6 Agustus Asabri melepas 50 juta saham dengan harga penutupan Rp 1.600/saham
- 9 Agustus Asabri melepas 90 juta saham dengan harga penutupan Rp 1.575/saham
- 10 Agustus Asabri melepas 100,24 juta saham dengan harga penutupan Rp 1.465/saham.
Secara keseluruhan Asabri berhasil memperoleh dana sebesar Rp 585,45 miliar dari transaksi penjualan saham BBYB selama dua pekan awal bulan Agustus.
Aksi take profit Asabri dari penjualan saham BBYB wajar saja mengingat saham ini sudah melesat kencang, naik 447% sejak awal tahun hingga penutupan pada Jumat lalu (13/8) di level Rp 1.640/saham.
Dalam 3 bulan terakhir saham BBYB melesat 272% dan setahun terakhir juga terbang 450%.
Dengan porsi saham tersisa 320,88 juta saham, dan harga terakhir di Rp 1.640/saham, maka valuasi saham Asabri di BBYB mencapai Rp 526,24 miliar.
Terkait dengan saham BBYB yang melesat terus, BEI pun menyalakan 'radar' pengawasan terhadap saham BBYB, setelah telah terjadi peningkatan harga saham tersebut yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
Namun menurut BEI, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Namun sehubungan dengan terjadinya UMA, maka Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan transaksi saham-saham tersebut.
Oleh karena itu, otoritas bursa menyarankan para investor untuk memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi Bursa dan mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.
Selain itu, para pelaku pasar juga perlu mengkaji kembali rencana corporate action emiten apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Direktur Investasi Asabri Jeffry Haryadi P. Manullang mengatakan manajemen perusahaan memutuskan untuk melakukan pembatasan investasi di instrumen saham, maksimal hanya 20% dari total investasi saat ini.
"Mengingat sampai dengan akhir Juli 2021 aset saham kami masih berada di atas 20%, maka kami melakukan pelepasan sebagian saham-saham yang telah memenuhi syarat untuk dilepaskan, salah satu yang memenuhi kriteria tersebut adalah saham BBYB," kata Jeffry kepada CNBC Indonesia, Jumat (13/8/2021).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jack Ma Kembali Caplok 2,9 Juta Lembar Saham Bank Neo