
Booming CPO Bikin Kinerja 2 Emiten Sawit Salim 'Pesta' Cuan

Jakarta, CNBC Indonesia - Duo emiten kelompok usaha agribisnis milik Group Salim, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) mencatatkan perbaikan kinerja laba dan pertumbuhan pendapatan pada enam bulan pertama tahun ini.
SIMP
Emiten yang bergerak pada proses peningkatan bilai tambah produk agribisnis mulai dari penelitian, budidaya, pemurnian hingga pemasaran produk minyak goreng ini mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp 219,00 miliar pada paruh pertama tahun ini.
Kinerja laba ini mengalami perbaikan dari rugi bersih yang diperoleh sebesar Rp 300,81 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Torehan laba bersih salah satunya didongkrak oleh meningkatnya pendapatan dari kontrak dengan pelanggan yang tumbuh 30,34% pada semester pertama tahun ini menjadi Rp 8,96 triliun dari semula sebesar Rp 6,87 triliun pada enam bulan awal tahun lalu. Dengan 82,86% nya merupakan pendapatan domestik.
Pendapatan tersebut terdiri dari pendapatan CPO sebesar Rp 302,65 miliar, pendapatan inti sawit dan produk terkait sebesar Rp 582,63 miliar, minyak goreng dan lemak nabati Rp 7,46 triliun dan pendapatan lain-lain sejumlah Rp 609,54 miliar.
Selain pendapatan yang meningkat, kinerja laba juga dibatu oleh turunnya beberapa pos penting yang termasuk dalam beban usaha. Seperti beban umum dan administrasi yang turun menjadi Rp 360,37 miliar dari semula Rp 385,87 miliar. Selain itu beban keuangan juga mengalami penurunan yang cukup signifikan, dari semula mencapai Rp 427,88 miliar kini menjadi Rp 355,58 miliar.
Aset dan liabilitas perusahaan mengalami peningkatan tipis dari posisi akhir Desember tahun lalu. Ekuitas perusahaan tercatat senilai Rp 18,85 triliun, meningkat dari posisi akhir tahun lalu sejumlah Rp 18,49 triliun.
LSIP
Emiten yang bergerak di industri perkebunan kelapa sawit dan karet, PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), melaporkan kenaikan laba bersih sebesar 445% menjadi Rp 501,22 miliar pada akhir Juni 2021, laba bersih ini naik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mana laba perusahaan tercatat sebesar Rp 91,99 miliar.
Meskipun mengalami kenaikan laba bersih yang fantastis, pendapatan perusahaan dari kontrak dengan pelanggan hanya meningkat 39,04% menjadi Rp 2,18 triliun dari semula sebesar Rp 1,56 triliun.
Pendapatan ini ditopang oleh pendapatan CPO yang naik 34,44% menjadi Rp 1,69 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 1,25 triliun. Selanjutnya pendapatan dari inti sawit dan produk terkait sebesar Rp 354,66 miliar, pendapatan dari karet sejumlah Rp 83,23 miliar dan pendapatan lainnya sebesar Rp 52,52 miliar.
Selain pendapatan yang meningkat, perusahaan juga berhasil menekan kerugian atas perubahan nilai wajar aset biologi yang semula mencapai Rp 87,05 miliar kini menjadi Rp 7,90 triliun, sehingga membantu perbaikan kinerja laba perusahaan.
Aset perusahaan mengalami peningkatan menjadi Rp 11,61 triliun dari posisi akhir tahun lalu senilai Rp 10,92 triliun. Liabilitas perusahaan juga ikut naik menjadi Rp 1,81 triliun dari semula Rp 1,63 triliun. Alhasil ekuitas perusahaan tercatat mengalami pertumbuhan tipis menjadi Rp 9,79 triliun dari semula Rp 9,29 triliun.
Pada perdagangan sesi I Jumat (13/8) pukul 09.55 WIB di pasar modal, saham SIMP tercatat naik 1,77% ke level Rp 460/saham dengan kapitalisasi sebesar Rp 7,28 triliun. Dalam seminggu saham ini naik 5,55%, selama sebulan terakhir meningkat 11,65% dan sejak awal tahun tumbuh 9,52%.
Sementara itu saham LSIP malah tercatat turun 3,02% ke level Rp 1.125/saham dengan kapitalisasi sebesar Rp 7,71 triliun. Dalam seminggu saham ini naik 4,17%, selama sebulan terakhir meningkat 5,14% dan sejak awal tahun tumbuh 19,68%.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article CPO Mulai Fase Bullish, Saham-saham Emitennya Merangkak Naik!