
Harga Emas Anjlok, Saham ANTM-MDKA Dkk Ikutan Ambles

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten emas kompak melemah pada awal perdagangan pagi ini, Jumat (13/8/2021). Pergerakan saham ini terjadi seiring para investor tampaknya mulai merealisasikan aksi ambil untung (profit taking) setelah pada perdagangan kemarin saham-saham tersebut melesat.
Berikut pergerakan saham emiten emas, pukul 09.35 WIB:
J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), saham -1,75%, ke Rp 168, transaksi Rp 298 juta
Wilton Makmur Indonesia (SQMI), -1,71%, ke Rp 115, transaksi Rp 133 juta
United Tractors (UNTR), -1,45%, ke Rp 20.400, transaksi Rp 20 M
Aneka Tambang (ANTM), -1,25%, ke Rp 2.370, transaksi Rp 35 M
Bumi Resources Minerals (BRMS), -1,01%, ke Rp 98, transaksi Rp 10 M
Archi Indonesia (ARCI), -0,86%, ke Rp 575, transaksi Rp 4 M
Merdeka Copper Gold (MDKA), -0,72%, ke Rp 2.770, transaksi Rp 66 M
Menurut data di atas, saham PSAB menjadi yang paling melemah, yakni sebesar 1,75% ke Rp 168/saham, setelah kemarin naik 4,27%. Kendati demikian, dalam sepekan saham ini masih ambles 3,98%.
Di posisi kedua ada saham SQMI yang turun 1,71% dengan nilai transaksi mencapai Rp 133 juta. Seperti saham PSAB, saham SQMI masih anjlok 21,77% dalam sepekan.
Di posisi ketiga ada saham Grup Astra, UNTR, melorot 1,45%, setelah saham ini melonjak 8,95% pada perdagangan Kamis. Dengan ini, dalam sepekan saham UNTR naik 8,07.
Saham emiten pelat merah ANTM juga memerah dengan terkoreksi 1,25%, menyusul kenaikan 2,56% pada perdagangan kemarin.
Sementara, pada Jumat (13/8) pukul 07:22 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.752,66/troy ons. Naik tipis hampir flat 0,01% dibandingkan hari sebelumnya.
Sejauh ini, harga emas belum bisa 'balas dendam'. Pada 30 Juli-10 Agustus 2021, harga sang logam mulia anjlok 4,91% secara point-to-point. Namun sejak 11 Agustus 2021 hingga hari ini, harga baru naik 1,38%.
Pada Rabu lalu, harga emas melonjak 1,32%, setelah sebelumnya harga sempat anjlok lebih dari 4% hanya dalam empat hari.
Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga emas masih bisa naik. Untuk hari ini, investor boleh memasang target di kisaran US$ 1.758-1.785/troy ons.
Akan tetapi, investor juga perlu waspada karena risiko koreksi bukannya tidak ada sama sekali. Wang memperkirakan level support harga emas hari ini berada di rentang US$ 1.743-1.728/troy ons.
"Kalau melihat grafik harian. Harga emas sedang berada dalam tren naik. Namun dalam waktu dekat, kenaikannya mungkin akan terhenti di kisaran US$ 1.765-1.785/troy ons," sebut Wang dalam risetnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Dibuka Hijau, IHSG Sempat Sentuh Rekor Lagi