
Kalau Tidak Ada Halangan IHSG OTW ke 6.200, Ini Pemicunya

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses menguat 0,84% ke 6.139,65 pada perdagangan Kamis kemarin, setelah sempat melemah 0,6% di awal perdagangan. IHSG mendapat sentimen dari penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu waktu setempat. Indeks Dow Jones bahkan mencatat rekor tertinggi sepanjang masa.
Jika melihat pergerakan Wall Street tersebut, IHSG berpeluang kembali menguat pada perdagangan Jumat (13/8/2021). Sebab, indeks Dow Jones kembali mencetak rekor Kamis kemarin, begitu juga dengan S&P 500.
Sementara itu dari dalam negeri, kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) memang masih volatil, tetapi dalam tren penurunan. Hal tersebut tentunya menjadi kabar bagus, pelonggaran lebih lanjut bisa dilakukan pekan depan.
Pelonggaran sudah dilakukan mulai tanggal 10 lalu, salah satunya mal yang sudah diizinkan buka di Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya dengan kapasitas pengunjung 25%. Uji coba berlangsung sepekan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Artinya jika uji coba berlangsung dengan baik, maka pelonggaran bisa kembali dilakukan, atau pembukaan mal bisa dilakukan lebih luas, yang tentunya akan memutar roda bisnis lebih cepat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Secara teknikal, sukses kembali melewati batas atas pola Ascending Triangle di 6.115, yang menjadi sinyal penguatan.
Rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50) dan MA 100 menjadi penahan penurunan IHSG dalam 2 perdagangan terakhir. Artinya area tersebut di kisaran 6.060 hingga 6.040 menjadi support kuat.
![]() Foto: Refinitiv |
Ruang penguatan IHSG masih terbuka melihat indikator stochastic belum mencapai wilayah jenuh beli (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Resisten terdekat kini berada di kisaran 6.140 hingga 6.150. Penembusan ke atas level tersebut akan membawa IHSG menuju 6.200.
Namun, jika kembali ke bawah 6.115 hingga 6.100, IHSG berisiko merosot ke support 6.060 hingga 6.040.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Pamer Kinerja IHSG, Lebih Cuan dari Negara Tetangga