Investor Saham Didominasi Milenial, Begini Kata Jokowi!

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
Selasa, 10/08/2021 17:40 WIB
Foto: Presiden Jokowi Saat Pengarahan Presiden Republik Indonesia Kepada Kepala Daerah Se Indonesia Tahun 2021, 19 Juli 2021. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara mengenai perkembangan sektor pasar modal dalam satu tahun lebih terakhir, terutama sejak awal kemunculan pandemi Covid-19.

Berbicara saat memberikan pengarahan dalam perayaan HUT 44 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, Jokowi mengaku mendengar kabar baik dari sektor pasar modal.

"Saya mendengar kabar baik dari pasar modal, pasar modal Indonesia juga mencatat kenaikan jumlah investor yang signifikan," kata Jokowi, Selasa (10/8/2021).


Jokowi mengatakan, sampai dengan Juli 2021 lalu, jumlah investor di pasar modal meningkat 50,04%, naik lebih dari empat kali lipat sejak 2017 lalu. Namun, ternyata tak hanya itu yang membuat Jokowi gembira.

"Yang saya senang, ada peningkatan investor di pasar modal didominasi investor domestik, didominasi oleh kaum milenial, perbaikan jumlah investor ini akan berkontribusi untuk menahan tekanan," kata Jokowi.

Jokowi juga mencatat, selama pandemi jumlah perusahaan yang melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di lantai bursa tak menurun, bahkan masih tergolong tinggi di ASEAN.

"Sampai akhir Juli 2021, tercatat ada 27 IPO baru. Ini pencapaian yang baik selama empat tahun berturut-turut," katanya.

Jokowi menilai, pasar modal dalam negeri memiliki peluang tumbuh lebih baik di masa depan. Bahkan, sambung dia, nilai transaksi pasar modal selama pandemi pun meningkat.

"Pada saat penerapan PSBB pertama dan PSBB kedua, nilai transaksi harian di bursa justru meningkat menjadi Rp 7,5 triliun sampai dengan Rp 8 triliun. Bahkan setelah PSBB kedua berakhir, nilai transaksi harian bahkan mencapai Rp 13,1 triliun," katanya.

Mengacu data Kustodian Sentral Efek (KSEI) per 6 Agustus 2021, jumlah investor yang tercermin dari Nomor Identitas Tunggal Pemodal atau Single Investor Identification (SID) juga meningkat.

SID adalah nomor identitas tunggal yang dikeluarkan oleh KSEI kepada investor. Seorang investor hanya memiliki satu nomor SID dan menandakan pemiliknya telah terdaftar secara resmi sebagai investor di pasar modal.

Per 6 Agustus lalu, jumlah SID pasar modal mencapai 9,6 juta SID.

Pertumbuhan signifikan tersebut dikarenakan masuknya peserta Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA) ke dalam Sistem Multi Investasi Terpadu (S-MULTIVEST) KSEI, yang beroperasi sejak 10 Juni 2021.

Jadi jumlah 9,6 juta SID tersebut adalah gabungan dari investor saham, reksa dana, surat berharga negara (SBN), dan Tapera.

Rincian Data SID (per 6 Agustus 2021)

- Jumlah SID Efek 2.614.073

- SID Reksa Dana 5.230.329

- SID SBN 546.434

- SID TAPERA 3.985.320

Dari sisi SID investor pasar modal, kepemilikan investor individu tetap mendominasi dengan besaran 59,95% dengan jumlah 99,5% dari total investor pasar modal.

Demografi investor individu di Indonesia adalah 62,11% laki-laki, 58,45 persen berusia di bawah 30 tahun, 33,9% pegawai swasta, 54,34% berpendidikan terakhir SMA dan 53,47% berpenghasilan Rp 10 juta - 100 juta per tahun.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Ramal Nasib Rupiah-Pasar SBN Saat Perang Memanas & Bunga Ditahan